(LN) Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Volume 01: Prolog part 3

Part terakhir dari Prolog Tsukimichi.




Ya, Aku sempat berpikir seperti itu.

“Ini bisa dibilang ruang platinum.”

Aku terperangah dibuatnya.

Setelah sebelumnya aku berada di ruangan yang seperti berada di tengah langit malam, Kali ini aku berada di ruangan yang berkilauan putih cerah dan membuat mataku sakit.

[Ara, Kau sudah tiba.]

Suara pertama. Suara ini, Apa dia sang Dewi?

[Kekuatan kakek Tsukuyomi itu sudah sangat melemah, ya. Yah, tidak mengherankan sih karena dia berada di dunia Masokis itu.]

Suara kedua. Kemungkinan dia sang Dewi.

[Lagian, Hanya karena sudah lama tidak bertemu. Dia sampai lupa dengan kepribadianku dan malah memilih seorang laki-laki sebagai kandidat. Dia pasti sudah pikun, ya! Ahahahaha.]

Suara ketiga. De- Dewi? .... Ya, Dia kemungkinan besar sang Dewi.

[Padahal ada dua gadis yang sesuai dengan seleraku. Harusnya dia memilih salah satunya. Ya ampun.... Apa jadinya kalau aku tidak mengasuransikannya.]

Suara keempat. D- De- De- Dewi?

[Yah, sabar, sabar. Jadi, Namamu Misumi, ya kan? Kau dipanggil ke dunia ini atas dasar kontrak yang telah dibuat oleh orang tuamu dan diriku, Tapi— ]

Suara kelima. Ini pasti itu, kan? Ini pasti semacam lelucon yang buruk, kan?

[Sebenarnya di dunia ini, Di saat aku mengalihkan mataku sebentar keseimbangan antar ras jadi runtuh. Jadi saat ini para Hyuman sedang berada dalam situasi yang lumayan genting. Karena Ras Iblis dan para *Demi-Roh {Sub-Roh} mulai bertindak sesuka hati mereka.]

{Kanjinya dibaca Aseirei, Entah ini harusnya Ajin cuman salah ketik aja atau memang ada juga ras setengah roh.}

Di saat kau mengalihkan matamu sebentar, kau bilang?

[Lalu, Aku teringat tentang kontrak itu. Jika itu Hyuman, Disaat aku tidur sia.... Maksudku, mereka pasti  sudah membuat beberapa keturunan dalam sekejap mata. Jadi aku berpikir untuk memanggilnya dan membuatnya membantu para Hyuman. Hm?]

Barusan dia mau bilang di saat dia tidur siang, kan?

[Ahahahaha!! Apa kau benar-benar anak mereka berdua? Eh, tunggu, tunggu sebentar. Ara, si sulung dan si bungsu kelihatannya mewarisi DNA mereka dengan baik. Ah, ini benar-benar parah. Aku akan mengeceknya untuk berjaga-jaga.]

Tsu- Tsukuyomi-sama. Ini sepertinya mustahil untukku.

[Ah, Ternyata kau benar-benar beruhubungan darah dengan mereka. Kau sangat menyedihkan ya~. Kau itu seperti anak itik buruk rupa. Kau sama sekali tidak memiliki bagian dari angsa. Kau benar-benar jelek~]

Hei, Akan kupatuk kau.

[Memberimu kekuatan itu sangat tidak mungkin. Maaf saja, bisakah kau segera menghilang dari pandanganku? Keberadaanmu itu menjijikkan.]

.... Semakin menumpuk amarah di kepalaku, entah kenapa itu malah membuat pikiranku jadi semakin jernih. Aku belum pernah melihat karakter Narsistik separah ini sebelumnya.

Orang(?) waras mana coba yang sudah seenaknya menyeret orang dari dunia lain dan dia malah bicara seperti itu!

Tidak mungkin ada, Bahkan cewek SMA yang cuma tertarik untuk mengikuti tren sesaat bisa bersikap lebih sopan.

“......”

Ah percuma. Bahkan saat aku berniat melontarkan umpatan, tapi kata-kata itu tidak bisa keluar.

Bagaimana bilangnya ya, mulutku terus membuka dan menutup seperti seekor ikan.

[Kenapa kau malah bengong? Tidak mungkin kau tak bisa ngomong juga kan. Kau tahu, Diriku ini adalah satu-satunya *Dewi gadis di dunia ini? Hanya dengan berada di ruangan yang sama dengan makhluk sepertimu saja sudah menjadi dosa. Bagaimana kalau aku nanti jadi hamil?]

{Kanjinya dibaca Shojogami, Entah arti yang bener Dewi gadis? Dewi perawan?}

N- Nih orang adalah seorang Dewa.... Nih jalang satu-satunya Dewa.

Ogah dah. O- Ogah banget dah aku. Dunia yang dikelola oleh si jalang ini gak mungkin itu dunia yang beres. Ogah banget aku pergi ke sana!

Tsukuyomi-sama, Aku benar-benar memohon padamu, kumohon selamatkan aku dari sini. Ini benar-benar mustahil bagiku!!

[Tapi yah, kau sudah terlanjur kesini....  Aah kuharap ada sistem retur saat melakukan pemanggilan]

“Ka- Kau ini ya! Bukankah kau sendiri yang seenaknya memanggilku, jadi jangan main-main denganku!”

[Uwaaa barbar banget! Sekalinya kau bicara malah seperti itu? Bahkan suaramu sangat sumbang. Padahal tadi aku berpikir untuk sedikit membantumu, Tapi sepertinya itu tidak perlu.]

“Haah!?”

[Lagipula, Aku sudah menyiapkan pahlawan lain yang cocok untuk *epos duniaku. Jadi kau sebaiknya tetap diam di ujung dunia agar tidak membuatku repot. Apa kau paham? Serius deh, Untungnya aku mengasuransikannya.]

{Cerita kepahlawanan; syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan; wiracarita.}

Mana mungkin aku akan menerimanya!! Apa-apaan itu!

Padahal aku sudah membulatkan tekadku untuk meninggalkan dunia asalku dan datang ke sini!

[Aku sudah cukup banyak menurunkan ketinggiannya, ya~ Lagian kau tidak akan mati hanya karena dijatuhkan dari sini. Aah~ Orang-orang dari dunia itu benar-benar tangguh ya~ Aku benar-benar tak habis pikir.]

Kita baru bertemu beberapa menit, Dan dia terus-menerus melontarkan kata-kata yang seegois itu.... Aku tidak punya alasan untuk diperlakukan semacam ini, kan? Ya, kan?

[Dan juga, Aku akan memberitahumu satu hal, Jangan coba-coba menyebarkan benih jelekmu itu pada penghuni duniaku yang cantik. Juga jangan sampai menikah, karena itu akan mencemari duniaku.]

Aku sudah tidak mau mendengarnya lagi. Hal ini pertama kalinya bagiku.

Ini benar-benar tidak ada harapan. Karena dunia yang akan kudatangi adalah dunia yang dikelola oleh satu-satunya Dewa yang sudah tidak tertolong ini. Ini sungguh situasi yang parah.

[Ah, Benar juga. Sebenarnya aku sangat enggan untuk memberimu kekuatan, tapi kalau hanya memberimu 'pemahaman' kurasa tidak ada masalah. Apa boleh buat, Mari kita berkompromi, Ini juga demi masa depan.]

Dia malah membuat kesepakatan sendirian. Serius, Ini sama sekali bukan lelucon. Lagian, Apa normal bagi seorang Dewa untuk bertindak sombong begini? Apa hanya Tsukuyomi-sama yang berbeda atau si jalang ini yang merupakan kasus khusus. Kuharap itu yang terakhir, mempertimbangkan kesehatan mentalku sendiri.

[Hei, Sesuatu milik Misumi. Apa kau dengar?]

Dan sekarang dia menambahkan 'Sesuatu' di depan namaku. Apa ini lebih baik dari 'ini' atau 'itu'?

“Apa?”

Aku bahkan tidak ingin berbicara dengan sopan lagi. Tapi aku yakin itu pasti akan dimaafkan. Ya, Karena dilihat darimanapun akulah yang benar.

[Aku cuma mau bilang, Supaya kau bisa berbicara dengan ras Iblis dan *Mamono, Aku sudah memberimu ‘pemahaman’ bahasa selain bahasa Hyuman. Jadi berjuanglah untuk hidup bersama dengan para Orc dan Goblin. Jangan sampai kau membuat masalah untuk ras lain terutama Hyuman, paham? Kalau begitu, sana pergi.]

{Mamono= Binatang Iblis}

“Kejam sekali kata-ka— Woah, Wawawawawa!?”

[Aaaah!! Bahkan teriakanmu juga mengerikan! *Nimfa! Bersihkan ruangan ini secara menyeluruh sampai ke celah-celah terkecil! Aku tidak akan tahan kalau itu {Makoto} sampai muncul lagi.]

{Dalam mitologi Yunani, nimfa atau nimfe adalah salah satu jenis makhluk legendaris yang berwujud wanita dan diasosiasikan dengan lokasi atau tempat tertentu. Mereka diidentikkan dengan peri, atau bidadari yang tinggal di alam bebas.}

Tiba-tiba aku merasakan sensasi terjatuh.

Kata-kata terakhir yang kudengar. Kau tidak akan tahan kalau itu sampai muncul lagi, katamu? Memangnya aku ini inkarnasi Iblis hitam ‘K’ atau semacamnya!

{K untuk Kecoa}

Bahkan seekor ‘K’ pun berjuang keras menjalani hidupnya, tahu!?

Setidaknya kalau sekarang dia bilang “Ah, maafkan aku. Sebenarnya, sejak pertama kali ku melihatmu, aku telah jatuh hati padamu. Tapi, karena aku harus menjaga derajat kedewaanku. Jadi aku bersikap kasar padamu, maafkan aku.” atau “Ah, ayahanda (siapa itu?), Mengapa engkau menyuruhku memperlakukannya seperti ini. Kenapa dia harus menerima cobaan seperti ini.” Kalau dia bilang seperti itu dengan berlinangan air mata, mungkin aku bisa sedikit memaafkannya....

Tidak, Kurasa itu sangat tidak mungkin.

Semua perkataanya, itu sangat natural dan tidak ada keraguan sama sekali.

Dewi sialan itu..... Tidak, Aku takkan pernah memanggilnya Dewi lagi!!

SIALAAAAAN——!!



Seperti biasa kalo ada kalimat atau kata yang tidak mengerti silahkan tanyakan di kolom komentar.
Dan kalo ada yang ingin memberikan kritik dan saran juga dipersilahkan masukkan di kolom komentar.
Berikan react kalian biar admin makin semangat nerjemahinnya.




Ch. Sebelumnya         -  Daftar Chapter  -         Ch. Selanjutnya