Isekai Yurutto Survival Seikatsu Chapter 001 Prolog

Mudahnya bersurvival 001 Prolog

 

Musim panas di tahun ke-3 SMA, Menunggu ujian.

Aku dengan gembira menanti liburan musim panas yang akan datang.

(Saat kita masuk liburan musim panas, Aku akan pergi melakukan Survival Tour di pulau tak berpenghuni)

Di jaman puncak kejayaan dari smartphone ini, Aku, Shinomiya Hokage, tertarik dengan hal-hal berbau primitif.

Untuk lebih spesifiknya, Aku suka bersurvival.

Menangkap ikan dengan tombak, makan jamur.

Aku mendambakan kehidupan seperti itu.

Itulah kenapa impianku di masa depan adalah untuk hidup di pulau tak berpenghuni.

Aku akan bekerja, menghasilkan uang, Lalu membeli sebuah pulau dan hidup bersurvival disana.

Itu adalah impian masa kecilku,  karena itulah aku membuat persiapan.

Misalnya, di tas sekolahku ini.

Orang-orang akan marah jika mereka mengetahuinya, tapi aku membawa Survival Knife di dalamnya.

Aku juga memiliki perlengkapan survival lainnya jadi aku siap jika bencana terjadi sekarang.

Aku juga memiliki sedikit pengetahuan.

Aku mengumpulkan pengetahuan dari banyak buku, informasi di internet, dan video.

Aku juga telah mengumpulkan pengalaman dari beberapa kali berpartisipasi dalam tur di pulau tak berpenghuni.

Aku tidak akan menyebut diriku seorang profesional, Tapi aku yakin bahwa aku tahu lebih banyak daripada amatir.

"Aduh"

Sesuatu menghantam punggungku saat aku sedang bersemangat.

Berdasarkan perasaan dari benda yang mengenaiku, itu mungkin penghapus.

Ketika aku berbalik, Aku menemukan kelompok kasta teratas kelas melihat ke arahku.

Mereka menyeringai.

Hei, Hokage! Lakukan Kagebunshin! Jurus seribu bayangan gitu!"

Ya, Coba bilang "Nin! Nin!”」

Namaku Hokage dan mereka sering mengolok-olokku seperti itu.

Aku tidak terlalu tahu, Tapi sepertinya itu adalah nama yang sama dengan protagonis dari manga yang sangat populer.

Itu sebabnya orang lain memanggilku "Ninja", Yah aku tidak peduli juga sih.

Kalau aku bisa melakukan itu, Aku pasti sudah melakukannya

Aku membalasnya tapi sepertinya tidak sampai ke telinga mereka.

Bagi mereka, Itu sudah berakhir ketika kata-kata olokkan itu sudah mengenaiku.

Mereka tidak mengincar reaksi tertentu dariku, Saat mereka sudah tertawa maka itu sudah berakhir.

Aku termasuk kasta bawah di kelas, tapi bukan kasta terendah.

Tidak seperti tipe otaku yang memakai kacamata, Aku terlihat biasa saja.

Mereka mengolok-olokku tapi mereka tidak membully-ku.

Haah, Kuharap liburan musim panas bisa datang lebih cepat

Aku menghela nafas, menghadap ke depan, tiduran di meja memikirkan liburan musim panas.

Lalu, Saat bel berbunyi dan aku bangun untuk mengikuti pelajaran Atau itulah seharusnya.

"Hah?"

Saat aku membuka mata, Aku berada di tempat yang berbeda.

Itu adalah gua misterius di suatu tempat. Aku berbaring di sekitar pintu masuk gua.

Di luar adalah hutan yang menyebar luas.

Mimpi? Tapi ini terasa nyata. Apa ini kenyataan?

Aku tidak akan menyebut ini mimpi, Tapi ini terlalu jauh dari kenyataan.

Tapi, Aku tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah kenyataan.

Kesampingkan itu.

Itu tasku

Tasku tergeletak di sebelahku.

Di dalamnya ada banyak peralatan Survival yang bisa kugunakan.

Aku sama sekali tidak mengerti...

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Dimana tempat ini, dan kenapa aku ada di sini?

"Tapi…"

Meski aku tidak tahu apa yang terjadi, Tapi aku bisa menegaskan ini.

Ini adalah kesempatan

Mau ini mimpi atau nyata, Aku tidak peduli.

Yang penting, Sekarang aku bisa menggunakan teknik-teknik Survival sepuasku.

Aku tidak tahu hal yang lebih menyenangkan dari ini.