(LN) Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Volume 01: Prolog part 2

Halo, Pembaca setia Rainobeindo.
Aku minta maaf buat yang sudah lama menunggu.
Ternyata butuh waktu cukup lama juga buat update part 2 ini.




“Padahal kami hanya menjalani kehidupan kami seperti biasa, Tapi, Tidak kusangka bahwa kami hidup di dunia yang luar biasa.... Ngomong-ngomong, Sang Dewi masih belum muncul juga, ya?”

[Dari semua dunia yang ada di luar sana, duniamu adalah yang paling keras. Bila dilihat dari sudut pandang orang dari dunia lain, itu seperti berada di dasar laut dalam atau hidup di lautan lava... Hm, Kau benar, Cukup lama juga dia.]

Analoginya benar-benar tidak lucu, Tsukuyomi-sama. Ngomong-ngomong, Disaat kami tengah asyik membicarakan sesuatu, Tsukuyomi-sama tiba-tiba menampakkan wujudnya di hadapanku. Berbeda dari bayanganku bahwa dia adalah seorang pria tua, Tsukuyomi-sama adalah seorang pria muda yang cantik dengan rambut putih lurus tanpa satupun kekusutan, Tingginya jauh lebih tinggi dariku dan memberikan kesan cerdas.

Dan sekarang, Aku sedang menunggu Dewi “Yang bertanggung jawab” sambil meminum teh yang diberikan Tsukuyomi-sama dan mengobrol di meja teh yang tiba-tiba ada di sana sebelum aku menyadarinya. Menurut Tsukuyomi-sama, Disana sepertinya merupakan dunia yang terdiri dari keberadaan satu-satunya Dewa, Sang Dewi, dan roh. Dan tampaknya  "Sang Dewi" itulah yang bertanggung jawab, Tapi—

Kayaknya gak bakalan dateng ini mah!

Ngomong-ngomong, Aku sudah menandatangani dokumen tidak jelas yang Tsukuyomi-sama berikan padaku. Itupun setelah diyakinkan, ya?

Lagian kalau aku tidak pergi, Nanti malah kakak atau adik perempuanku yang harus pergi.

Aku benar-benar bermasalah, tahu. Bukankah itu sudah jelas!

Pertama, Aku takkan bisa bermain game. Karena tidak ada mesin di dunia yang akan kutuju, Dan sepertinya aku juga tidak diperbolehkan untuk membawanya, Jadi aku tidak bisa membawa ponsel ataupun PC-ku. Itu berarti aku harus menyerah untuk menyelesaikan game-game yang belum kuselesaikan kah?

Selain itu, di PC-ku, Ada Game yang tidak boleh dimainkan oleh anak di bawah 18 tahun yang tidak  boleh sampai dilihat oleh keluargaku. Kalau sampai itu ketahuan oleh keluargaku saat aku tidak ada, Maka aku tidak akan bisa menjelaskannya sama sekali.

Saat aku memikirkan banyak hal, Aku menjadi cemas. Lalu akupun mulai mencoba mengatakan hal itu pada Tsukuyomi-sama tanpa menyinggungnya, Bagaimana kalau orang yang dikirim ke dunia lain adalah orang lain selain keluargaku? Itulah permintaan yang kuajukan.

Walau aku mengeluarkan kalimat yang seperti penjahat, Tapi, Kalau dia bisa mengirim orang selain dari keluarga Misumi, Maka aku sama sekali tidak peduli mau siapapun orang yang akan dikirim.

Ketika dirimu terpojok, Disaat itulah kau baru akan menyadari betapa kecilnya dirimu.

Tapi itu tidak berhasil. Itu ditolak mentah-mentah.

Jadi, Mau tidak mau aku harus menyerah dengan diriku yang akan dikirim. Aku sendiripun juga terkejut dengan urutan prioritas diriku yang rendah.

Tapi setidaknya aku ingin melakukan sesuatu tentang sejarah kelam dan warisan berbahayaku yang tersembunyi dirumahku.

Meskipun aku tidak bisa menemui mereka lagi, Tapi kalau sampai mereka menemukan hal-hal semacam itu—

“Tidak kusangka anak itu memiliki hobi seperti ini...”

“Anak kami sungguh menjadi sangat tidak senonoh!”

“Sungguh adik yang bejat! Jangan-jangan dia melihatku dengan mata seperti itu?!”

“Onii-chan jorok!”

TIDAAAAAAAK!!! HENTIKAAAAAN!!!!!

Aku takkan bisa menerimanya! Hanya membayangkannya saja membuatku ingin mati!!

[Jangan khawatir.]

Namun, Tsukuyomi-sama adalah pria yang dapat diandalkan. Saat aku menggeliat karena malu dan hampir tenggelam dalam kegilaan, dia mengatakan ini padaku.

[Semua impian pria, buku dan perangkat lunak, dan juga bagian dalam HDDmu, Aku akan bertanggung jawab untuk menghilangkannya.]

Tsukuyomi-sama menatapku dengan wajah penuh kasih sayang dan mengangguk. Orang(?) ini, Dia benar-benar, Dia benar-benar mengerti segalanya.

Dewa, Kamu benar-benar seorang dewa! Bahkan walaupun Kamu Dewa kecil, Tapi dalam peringkatku, Kamu sekarang menjadi yang nomor satu! Di mataku Kamu telah menjadi Dewa utama!

Aku terkesan dia tahu kata-kata canggih seperti HDD. Yah, saat ini aku tidak memikirkan sedikit pun tentang itu. Aku hanya bersyukur bahwa mimpi buruk itu telah hilang.

 

“Ngomong-ngomong, Aku mengerti bahwa di dunia itu aku akan menjadi kuat secara fisik dan dalam sihir tapi... ”

[Umu]

“Selain hal itu, Apa aku akan bisa menggunakan kemampuan khusus atau semacamnya? Seperti yang dimiliki tokoh utama dalam sebuah cerita....”

Yah, Kalau aku memiliki jumlah kekuatan sihir yang luar biasa, maka hal seperti itu mungkin tidak dibutuhkan. Namun, sebagai roman seorang pria, Aku mendambakan hal seperti itu.

Bukankah itu sudah menjadi semacam template saat kau pergi ke dunia lain maka kau akan mendapatkan sebuah kemampuan khusus. Jadi, tidak aneh kalau aku menginginkannya juga, dong. Yah, aku hanya membicarakan tentang yang terjadi di manga dan novel! Tapi saat ini aku benar-benar sedang mengalami hal itu.

Selain itu, Sepertinya di dunia itu terdapat makhluk-makhluk yang akrab dengan fantasi seperti Elf, Dwarf, dan juga Demi-Human. Jadi kalau harus berurusan dengan mereka, Tidak ada salahnya dong kalau aku mau menggunakan kemampuan khusus?

Atau lebih tepatnya, Bukankah akan lebih aman dan nyaman kalau aku memilikinya.

[Tentu saja kau akan mendapatkannya]

“Serius!? Seperti apa? Kemampuan seperti apa yang akan kudapatkan?”

Padahal aku cuma sekedar nanya~. Memang tidak ada salahnya untuk bertanya, ya.

[Maaf, Soal itu Kami tidak tahu. Tapi, kau akan mengetahuinya bila kau sudah tiba disana. Pada tahap ini, Aku hanya bisa mengatakan hal yang samar. Jika memungkinkan, Kami pun ingin memberimu saran. Tapi, sesampainya kau disana kita tidak akan bisa berkomunikasi lagi....]

“Begitu, ya.... Apa itu semacam kemampuan serba guna dimana kau bisa memiliki kemampuan apapun yang kau bayangkan. Hanya saja sekarang masih *kosong, seperti itu?”

{Di kalimat ini gw agak kurang paham maksud dari perkataan Makoto}

 

[Tidak, Bukan yang seperti itu. Itu harusnya sesuatu yang berhubungan dengan Kedewaanku.]

“?”

[Meski Kami ini dikenal sebagai penguasa malam dan bulan, tapi atribut Kami yang sebenarnya benar-benar ambigu. Dalam hal itu, Seperti yang kau bilang, Kemungkinan ‘Ruang’ merupakan atribut Kami juga tidak sepenuhnya salah. Untuk saat ini, Kami akan memberimu kekuatan sebanyak yang Kami bisa. Tapi, Bagaimana itu akan berkembang semua itu tergantung pada kemampuan Makoto-dono sendiri.]

{Kuuhaku bisa diartikan Kosong, Hampa, ataupun Ruang.}

Setelah selesai menjelaskan, Tsukuyomi-sama memberiku isyarat untuk mendekat padanya.

Ketika aku duduk di sampingnya, dia meletakkan tangannya di dahiku dan aku merasakan sesuatu mulai mengalir di dalam diriku. Mengalir dari dahi ke belakang leherku, lalu mengelilingi tubuh di sepanjang tulang belakang, dan meresap ke dalam diriku.... Apa ini berkah yang dia berikan padaku?

“Haa—.... Aku bisa merasakan ada sesuatu yang terkumpul dalam diriku. Apa ini yang disebut sumber kekuatan?”

[Benar, Rupanya kau cepat mengerti. Mungkin tidak butuh waktu lama juga bagimu untuk memahami kekuatan ini. Selain itu, Kesadaran persepsimu juga tidak ada masalah. Dan sisanya, Selama kau bisa mengekspresikan gambarannya, maka kau harusnya bisa mengaktifkan kemampuanmu. Yah, contoh paling gampangnya itu kau bisa melepaskannya dari telapak tanganmu. Ngomong-ngomong, saat ini masih tidak bisa, karena tempat ini masih merupakan dunia aslimu.]

Disaat aku ingin mencobanya, Kata-kata Tsukuyomi-sama menusukku dan diapun tertawa.

[Juga Makoto-dono, Meskipun itu karena kesepakatan, Tapi tetap dia yang meminta untuk memanggilmu. Jadi kau seharusnya juga menerima kekuatan dari Dewi di sana. Bagaimanapun kau akan meninggalkan dunia yang selama ini kau tinggali, Jadi sudah sewajarnya untuk menerima kompensasi sebanyak itu, kan.]

Sekali lagi dengan ekspresi minta maaf, Tsuki-sama menundukkan kepalanya.

“Tidak, Tsukuyomi-sama. Sebaliknya aku malah bersyukur. Kalau... Kalau tadi aku tetap menolak perkataanmu, dan tanpa penjelasan apapun Kamu mengirim kakak atau adik perempuanku. Mungkin aku akan menyesalinya seumur hidupku.”

[Kau benar-benar baik, Makoto-dono.... Mu, akhirnya dia datang juga.]

“Akhirnya ya. Tadi itu benar-benar obrolan yang panjang, tidak, jadi panjang, ya kan.”

[Kalau kau mau, Kami bisa merekam semua percakapan kita apa adanya dan mengirimkannya padamu. Kau bisa menggunakannya sebagai *bantal mimpi. Kau yakin hanya ini yang kau inginkan?]

{Yumemakura}

“Ya.”

Tsukuyomi-sama memegang dua buah surat ditangannya.

Ketika Tsukuyomi-sama menanyaiku apa aku mau menginggalkan sesuatu pada keluarga yang kutinggalkan, Tsukuyomi-sama memberikan banyak saran padaku, tapi pada akhirnya aku memilih surat. Satu ditujukan kepada orang tuaku dan yang lainnya untuk saudariku.

Orang tuaku pasti akan mengerti kalau aku menceritakan dunia lain, Tapi aku ragu untuk menceritakan fakta apa adanya pada para saudariku. Karena itu aku membuat dua surat. Setelah itu apa mereka akan menceritakannya pada para saudariku atau tidak, keputusannya kuserahkan pada orang tuaku.

Walaupun mesin tidak boleh. Tapi saat aku bertanya kembali apa aku boleh membawa sesuatu selain itu, Meski hanya sedikit tapi aku mendapatkan izin (bolpoin dan pensil mekanik tidak diperbolehkan, jadi aku memilih pensil dan *pen) untuk membawanya. Aku juga mau membawa beberapa makanan, tapi untuk beberapa alasan itu ditolak. Mungkin ada beberapa aturan dalam pemanggilan.

{Pen yang harus dicelupin ke tinta dulu kalo mau nulis}

“Hm.... Uoh?!”

Saat aku sedang mengecek barang bawaanku, Tiba-tiba aku menyadari tubuhku menjadi tembus pandang.

[Apa!? Apa dia berniat membawamu tanpa menyapaku!? Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh gadis bodoh itu!]

Tsukuyomi-sama juga panik. Sekarang karena aku tahu bahwa ini adalah pertanda aku sedang dipanggil ke dunia lain jadi aku sedikit tenang. Tapi kalau itu tiba-tiba terjadi tanpa pemberitahuan apapun mungkin aku sudah menangis.

[Makoto-dono, Maaf! Dewa yang sebentar lagi akan kau temui, Dia itu sedikit.... tidak, sepertinya tidak ada gunanya menutupinya, Dia adalah Dewi yang cukup bermasalah. Tapi sebisa mungkin, tolong abaikan tindakannya!]

Tsukuyomi-sama adalah orang yang selalu penuh perhatian. Aku yakin dia pasti sudah sering menjadi perantara dalam hubungan antar pribadi. Dan kuyakin itu pasti berat.

Aku tersenyum dan mengangguk.

Dia sudah membuatku membulatkan tekad untuk pergi ke dunia lain. Dia juga mau mendengarkanku yang bukan siapa-siapa ini dan menenangkan hatiku. Bila itu adalah permintaan dari Tsukuyomi no Mikoto.  Bahkan jika itu Dewi yang agak kasar, Aku akan tetap menerimanya—.

 

    

 



Seperti biasa kalo ada kalimat atau kata yang tidak mengerti silahkan tanyakan di kolom komentar.
Dan kalo ada yang ingin memberikan kritik dan saran juga dipersilahkan masukkan di kolom komentar.
Berikan react kalian biar admin makin semangat nerjemahinnya.



Ch. Sebelumnya         -  Daftar Chapter  -         Ch. Selanjutnya