Isekai Yurutto Survival Seikatsu Chapter 002 Memahami Situasi

Mudahnya bersurvival 002 Memahami Situasi

 

Aku suka Survival tapi aku tetap punya smartphone.

Dulu memang dilarang, tapi sekarang tidak masalah membawa smartphone ke sekolah.

Oleh karena itu, Dengan menghormati peraturan yang ada, Aku membawanya ke sekolah.

Tidak ada sinyal

Tapi, Smartphone tidak berguna di saat genting seperti ini.

Tidak ada sinyal, Wi-Fi juga tidak ada.

Kupikir itu hanya karena aku ada di dalam gua, Tapi di luar juga sama saja.

Aku mencoba memanjat pohon tapi tetap tidak ada sinyal sama sekali.

Mungkin, Ini...

Mengingat aku berada di dalam gua ketika aku bangun, hanya ada satu penjelasan yang masuk akal.

Yah, Meski itu masuk akal, Tapi itu terlalu gila.

Tidak, kesampingkan itu, Aku harus memprioritaskan hidup dulu

Aku tidak bisa menggunakan smartphone untuk meminta bantuan.

Kalau begitu, Maka aku tidak akan tahu kapan bantuan akan datang.

Mungkin regu penyelamat tidak akan pernah datang.

Aku harus memikirkan skenario terburuknya dari sekarang.

Pertama, Pahami situasi saat ini.

Aku melihat layar ponselku, Tertera tanggal 19 Juli.

Selain itu, Ada saputangan di sakuku yang kubawa sejak aku berangkat dari rumah.

Waktu sudah lewat pukul 10. Itu berarti ini waktu istirahat antara periode pertama dan kedua.

Sepertinya aku tertidur di sekolah, Dan ketika aku bangun aku diteleportasikan ke sini?

Perlengkapanku adalah seragam dan tas sekolah ini beserta isi di dalamnya.

Aku juga diteleportasikan ke sini bersama dengan barang-barang yang ada di sakuku.

Namun, Tak ada satupun benda di laci mejaku yang ikut terbawa kesini.

Pertama adalah memeriksa medan, selanjutnya membangun base untuk hidup

Matahari tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera tenggelam.

Mungkin akan tetap cerah selama beberapa jam lagi.

Untungnya, suhu udaranya rendah, dan kelembapannya juga pada tingkat yang memuaskan.

Aku memakai tasku secara diagonal dan menjelajahi hutan di luar gua.

Ini sangat nyaman karena dedaunan menghalangi sinar matahari yang tidak terlalu kuat.

Setelah beberapa saat monyet, tupai, dan hewan lainnya muncul.

Aku tidak tahu banyak tentang monyet, Tapi tupai itu adalah Tamias.

Keduanya menatapku dari jauh, tapi mereka tidak mendekat.

Mereka berhati-hati dan waspada.

Bergerak maju dan aku mendengar suara aliran air sungai,

Aku bergerak mengikuti arah suara itu dan aku menemukan sungai yang cukup lebar.

Air di sungai ini sangat bersih, dan sepertinya aku bisa langsung meminumnya apa adanya.

Tapi, Aku tidak boleh sakit perut di saat seperti ini  jadi aku harus memastikannya

Aku membuka tasku dan mengeluarkan botol dengan alat penyaring air.

Kau bisa memasukkan 500ml air dalam satu botol dan aku punya tiga.

Aku memasukkan air ke dalamnya.

Saat meminumnya, Kau hanya harus melepas tutupnya dan memasang penyaringnya.

Siapapun dapat menyaring air berlumpur dengan mudah tanpa membutuhkan pengetahuan atau teknik sebelumnya.

Sebenarnya, Ada juga metode penyaringan lain di mana kau tidak perlu mengandalkan alat ini.

Namun, Karena saat ini situasinya mendesak jadi mengambil cara yang aman dan efisien adalah pilihan yang terbaik.

Selain itu, Akan sia-sia jika kita tidak menggunakan peralatan survival sama sekali.

Ya, Enak

Meminum air hasil saringan dari sungai, Terasa dingin dan nikmat.

Mungkin lebih enak karena berasal dari alam dan aku baru saja menjernihkannya.

Ini cuma air, Tapi ini sangat enak.

Aku harus menggunakan gua sebagai baseku untuk sementara waktu, dan karena aku bisa mengamankan air di sungai ini, Aku tidak punya masalah dengan itu. Yang tersisa adalah makanan

Akan lebih baik kalau aku bisa mulai bertani.

Ini lebih stabil daripada mencari, mengumpulkan, dan berburu.

Namun, Pertanian membutuhkan waktu.

Oleh karena itu, Aku berpikir untuk mengumpulkan dan berburu untuk saat ini.

Aku memiliki beberapa benih tanaman rumahan di tasku tapi aku tidak bisa menggunakannya sekarang.

Sudah kuduga... Kebanyakan jamur dan kacang-kacangan

Hasil penjelajahanku menunjukkan bahwa ada kekurangan makanan yang parah.

Aku ingin makan daging jika memungkinkan tapi aku belum melihat sapi atau babi di dekat sini.

Aku menemukan seekor rusa dari kejauhan tapi karena dia terlalu berhati-hati jadi dia segera kabur.

Aku perlu membuat jebakan untuk menangkap rusa.

Apa ada laut di dekat sini?

Aku mencari laut.

Aku bisa mengekstrak garam dari air laut dan air yang sudah dimurnikan bisa diminum.

Kalau ada ikan, Aku bisa punya cukup makanan, Aku juga bisa memakai rumput laut.

Aku merasa seperti aku dapat menemukannya jika aku bergerak sedikit ke depan tapi aku harus kembali

Tanganku yang memegang Survival Knife mulai mati rasa.

Aku membuat beberapa tanda di pohon agar aku tidak tersesat, tapi itu membuatku kelelahan.

Aku sudah melatih ototku sebagai persiapan untuk hari seperti ini tapi aku masih belum sekuat itu.

?!

Ketika aku hendak kembali ke gua, Aku mendengar suara-suara dari kejauhan.

Suaranya jelas dari seseorang, Lebih spesifiknya, Seorang wanita.

Ada banyak suara, Semuanya wanita. Mereka terdengar seperti sedang bad mood.

Langkah kaki menyatu dengan suara wanita.

Serius, Apa sih yang sebenarnya terjadi?

Aah~ Lemesnya

Aku juga nggak bisa make ponselku

Aku gak percaya aku harus berjalan di tempat begini make sepatu ruangan

Suara-suara ini terasa tidak asing.

Selagi aku memikirkan suara siapa itu,

Ah, Itu Hokage!

Eh, Gak mungkin, Serius?!

Ah benar! Itu Ninja!

Sepertinya disini ada orang lain selain kita

Empat orang wanita muncul di hadapanku.

Aku bergumam "Sudah kuduga"

Itu teman sekelasku.

Mereka adalah kelompok kasta atas kelas.