Halo, Pembaca setia Rainobeindo.
Aku minta maaf buat yang sudah lama menunggu.
Ternyata butuh waktu cukup lama juga buat update part 2 ini.
“Padahal kami hanya
menjalani kehidupan kami seperti biasa, Tapi, Tidak kusangka bahwa kami hidup
di dunia yang luar biasa.... Ngomong-ngomong, Sang Dewi masih belum muncul
juga, ya?”
[Dari semua dunia yang ada di
luar sana, duniamu adalah yang paling keras. Bila dilihat dari sudut pandang
orang dari dunia lain, itu seperti berada di dasar laut dalam atau hidup di
lautan lava... Hm, Kau benar, Cukup lama juga dia.]
Analoginya benar-benar
tidak lucu, Tsukuyomi-sama. Ngomong-ngomong, Disaat kami tengah asyik
membicarakan sesuatu, Tsukuyomi-sama tiba-tiba menampakkan wujudnya di hadapanku.
Berbeda dari bayanganku bahwa dia adalah seorang pria tua, Tsukuyomi-sama
adalah seorang pria muda yang cantik dengan rambut putih lurus tanpa satupun
kekusutan, Tingginya jauh lebih tinggi dariku dan memberikan kesan cerdas.
Dan sekarang, Aku sedang
menunggu Dewi “Yang bertanggung jawab” sambil meminum teh yang diberikan Tsukuyomi-sama
dan mengobrol di meja teh yang tiba-tiba ada di sana sebelum aku menyadarinya. Menurut
Tsukuyomi-sama, Disana sepertinya merupakan dunia yang terdiri dari keberadaan
satu-satunya Dewa, Sang Dewi, dan roh. Dan tampaknya "Sang Dewi" itulah yang bertanggung
jawab, Tapi—
Kayaknya gak bakalan dateng
ini mah!
Ngomong-ngomong, Aku sudah
menandatangani dokumen tidak jelas yang Tsukuyomi-sama berikan padaku. Itupun setelah
diyakinkan, ya?
Lagian kalau aku tidak
pergi, Nanti malah kakak atau adik perempuanku yang harus pergi.
Aku benar-benar bermasalah,
tahu. Bukankah itu sudah jelas!
Pertama, Aku takkan bisa bermain
game. Karena tidak ada mesin di dunia yang akan kutuju, Dan sepertinya aku juga
tidak diperbolehkan untuk membawanya, Jadi aku tidak bisa membawa ponsel ataupun
PC-ku. Itu berarti aku harus menyerah untuk menyelesaikan game-game yang belum
kuselesaikan kah?
Selain itu, di PC-ku, Ada Game
yang tidak boleh dimainkan oleh anak di bawah 18 tahun yang tidak boleh sampai dilihat oleh keluargaku. Kalau
sampai itu ketahuan oleh keluargaku saat aku tidak ada, Maka aku tidak akan
bisa menjelaskannya sama sekali.
Saat aku memikirkan banyak
hal, Aku menjadi cemas. Lalu akupun mulai mencoba mengatakan hal itu pada
Tsukuyomi-sama tanpa menyinggungnya, Bagaimana kalau orang yang dikirim ke
dunia lain adalah orang lain selain keluargaku? Itulah permintaan yang kuajukan.
Walau aku mengeluarkan
kalimat yang seperti penjahat, Tapi, Kalau dia bisa mengirim orang selain dari
keluarga Misumi, Maka aku sama sekali tidak peduli mau siapapun orang yang akan
dikirim.
Ketika dirimu terpojok,
Disaat itulah kau baru akan menyadari betapa kecilnya dirimu.
Tapi itu tidak berhasil.
Itu ditolak mentah-mentah.
Jadi, Mau tidak mau aku
harus menyerah dengan diriku yang akan dikirim. Aku sendiripun juga terkejut
dengan urutan prioritas diriku yang rendah.
Tapi setidaknya aku ingin
melakukan sesuatu tentang sejarah kelam dan warisan berbahayaku yang
tersembunyi dirumahku.
Meskipun aku tidak bisa
menemui mereka lagi, Tapi kalau sampai mereka menemukan hal-hal semacam itu—
“Tidak kusangka anak itu
memiliki hobi seperti ini...”
“Anak kami sungguh menjadi
sangat tidak senonoh!”
“Sungguh adik yang bejat! Jangan-jangan
dia melihatku dengan mata seperti itu?!”
“Onii-chan jorok!”
TIDAAAAAAAK!!! HENTIKAAAAAN!!!!!
Aku takkan bisa
menerimanya! Hanya membayangkannya saja membuatku ingin mati!!
[Jangan khawatir.]
Namun, Tsukuyomi-sama
adalah pria yang dapat diandalkan. Saat aku menggeliat karena malu dan hampir
tenggelam dalam kegilaan, dia mengatakan ini padaku.
[Semua impian pria, buku
dan perangkat lunak, dan juga bagian dalam HDDmu, Aku akan bertanggung jawab
untuk menghilangkannya.]
Tsukuyomi-sama menatapku
dengan wajah penuh kasih sayang dan mengangguk. Orang(?) ini, Dia benar-benar, Dia
benar-benar mengerti segalanya.
Dewa, Kamu benar-benar
seorang dewa! Bahkan walaupun Kamu Dewa kecil, Tapi dalam peringkatku, Kamu
sekarang menjadi yang nomor satu! Di mataku Kamu telah menjadi Dewa
utama!
Aku terkesan dia tahu kata-kata
canggih seperti HDD. Yah, saat ini aku tidak memikirkan sedikit pun tentang
itu. Aku hanya bersyukur bahwa mimpi buruk itu telah hilang.
“Ngomong-ngomong, Aku
mengerti bahwa di dunia itu aku akan menjadi kuat secara fisik dan dalam sihir
tapi... ”
[Umu]
“Selain hal itu, Apa aku
akan bisa menggunakan kemampuan khusus atau semacamnya? Seperti yang dimiliki
tokoh utama dalam sebuah cerita....”
Yah, Kalau aku memiliki jumlah
kekuatan sihir yang luar biasa, maka hal seperti itu mungkin tidak dibutuhkan. Namun,
sebagai roman seorang pria, Aku mendambakan hal seperti itu.
Bukankah itu sudah menjadi
semacam template saat kau pergi ke dunia lain maka kau akan mendapatkan
sebuah kemampuan khusus. Jadi, tidak aneh kalau aku menginginkannya juga, dong.
Yah, aku hanya membicarakan tentang yang terjadi di manga dan novel! Tapi saat
ini aku benar-benar sedang mengalami hal itu.
Selain itu, Sepertinya di
dunia itu terdapat makhluk-makhluk yang akrab dengan fantasi seperti Elf,
Dwarf, dan juga Demi-Human. Jadi kalau harus berurusan dengan mereka, Tidak ada
salahnya dong kalau aku mau menggunakan kemampuan khusus?
Atau lebih tepatnya,
Bukankah akan lebih aman dan nyaman kalau aku memilikinya.
[Tentu saja kau akan
mendapatkannya]
“Serius!? Seperti apa? Kemampuan
seperti apa yang akan kudapatkan?”
Padahal aku cuma sekedar
nanya~. Memang tidak ada salahnya untuk bertanya, ya.
[Maaf, Soal itu Kami
tidak tahu. Tapi, kau akan mengetahuinya bila kau sudah tiba disana. Pada tahap
ini, Aku hanya bisa mengatakan hal yang samar. Jika memungkinkan, Kami
pun ingin memberimu saran. Tapi, sesampainya kau disana kita tidak akan bisa
berkomunikasi lagi....]
“Begitu,
ya.... Apa itu semacam kemampuan serba guna dimana kau bisa memiliki kemampuan
apapun yang kau bayangkan. Hanya saja sekarang masih *kosong, seperti itu?”
{Di kalimat ini gw agak kurang paham maksud dari perkataan
Makoto}
[Tidak, Bukan yang seperti itu.
Itu harusnya sesuatu yang berhubungan dengan Kedewaanku.]
“?”
[Meski
Kami ini dikenal sebagai penguasa malam dan bulan, tapi atribut Kami
yang sebenarnya benar-benar ambigu. Dalam hal itu, Seperti yang kau bilang,
Kemungkinan ‘Ruang’ merupakan atribut Kami juga tidak sepenuhnya salah. Untuk
saat ini, Kami akan memberimu kekuatan sebanyak yang Kami bisa.
Tapi, Bagaimana itu akan berkembang semua itu tergantung pada kemampuan
Makoto-dono sendiri.]
{Kuuhaku bisa diartikan Kosong, Hampa,
ataupun Ruang.}
Setelah selesai menjelaskan,
Tsukuyomi-sama memberiku isyarat untuk mendekat padanya.
Ketika aku duduk di
sampingnya, dia meletakkan tangannya di dahiku dan aku merasakan sesuatu mulai
mengalir di dalam diriku. Mengalir dari dahi ke belakang leherku, lalu mengelilingi
tubuh di sepanjang tulang belakang, dan meresap ke dalam diriku.... Apa ini
berkah yang dia berikan padaku?
“Haa—.... Aku bisa
merasakan ada sesuatu yang terkumpul dalam diriku. Apa ini yang disebut sumber
kekuatan?”
[Benar, Rupanya kau cepat
mengerti. Mungkin tidak butuh waktu lama juga bagimu untuk memahami kekuatan
ini. Selain itu, Kesadaran persepsimu juga tidak ada masalah. Dan sisanya,
Selama kau bisa mengekspresikan gambarannya, maka kau harusnya bisa
mengaktifkan kemampuanmu. Yah, contoh paling gampangnya itu kau bisa melepaskannya
dari telapak tanganmu. Ngomong-ngomong, saat ini masih tidak bisa, karena tempat
ini masih merupakan dunia aslimu.]
Disaat aku ingin
mencobanya, Kata-kata Tsukuyomi-sama menusukku dan diapun tertawa.
[Juga Makoto-dono, Meskipun
itu karena kesepakatan, Tapi tetap dia yang meminta untuk memanggilmu. Jadi kau
seharusnya juga menerima kekuatan dari Dewi di sana. Bagaimanapun kau akan
meninggalkan dunia yang selama ini kau tinggali, Jadi sudah sewajarnya untuk menerima
kompensasi sebanyak itu, kan.]
Sekali lagi dengan ekspresi
minta maaf, Tsuki-sama menundukkan kepalanya.
“Tidak, Tsukuyomi-sama. Sebaliknya
aku malah bersyukur. Kalau... Kalau tadi aku tetap menolak perkataanmu, dan
tanpa penjelasan apapun Kamu mengirim kakak atau adik perempuanku.
Mungkin aku akan menyesalinya seumur hidupku.”
[Kau benar-benar baik,
Makoto-dono.... Mu, akhirnya dia datang juga.]
“Akhirnya ya. Tadi itu benar-benar
obrolan yang panjang, tidak, jadi panjang, ya kan.”
[Kalau
kau mau, Kami bisa merekam semua percakapan kita apa adanya dan
mengirimkannya padamu. Kau bisa menggunakannya sebagai *bantal mimpi. Kau yakin
hanya ini yang kau inginkan?]
{Yumemakura}
“Ya.”
Tsukuyomi-sama memegang dua
buah surat ditangannya.
Ketika Tsukuyomi-sama
menanyaiku apa aku mau menginggalkan sesuatu pada keluarga yang kutinggalkan,
Tsukuyomi-sama memberikan banyak saran padaku, tapi pada akhirnya aku memilih
surat. Satu ditujukan kepada orang tuaku dan yang lainnya untuk saudariku.
Orang tuaku pasti akan
mengerti kalau aku menceritakan dunia lain, Tapi aku ragu untuk menceritakan
fakta apa adanya pada para saudariku. Karena itu aku membuat dua surat. Setelah
itu apa mereka akan menceritakannya pada para saudariku atau tidak, keputusannya
kuserahkan pada orang tuaku.
Walaupun
mesin tidak boleh. Tapi saat aku bertanya kembali apa aku boleh membawa sesuatu
selain itu, Meski hanya sedikit tapi aku mendapatkan izin (bolpoin dan pensil
mekanik tidak diperbolehkan, jadi aku memilih pensil dan *pen) untuk membawanya.
Aku juga mau membawa beberapa makanan, tapi untuk beberapa alasan itu ditolak.
Mungkin ada beberapa aturan dalam pemanggilan.
{Pen yang harus dicelupin ke tinta dulu
kalo mau nulis}
“Hm.... Uoh?!”
Saat aku sedang mengecek
barang bawaanku, Tiba-tiba aku menyadari tubuhku menjadi tembus pandang.
[Apa!? Apa dia berniat
membawamu tanpa menyapaku!? Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh gadis bodoh
itu!]
Tsukuyomi-sama juga panik. Sekarang
karena aku tahu bahwa ini adalah pertanda aku sedang dipanggil ke dunia lain
jadi aku sedikit tenang. Tapi kalau itu tiba-tiba terjadi tanpa pemberitahuan
apapun mungkin aku sudah menangis.
[Makoto-dono, Maaf! Dewa
yang sebentar lagi akan kau temui, Dia itu sedikit.... tidak, sepertinya tidak
ada gunanya menutupinya, Dia adalah Dewi yang cukup bermasalah. Tapi sebisa
mungkin, tolong abaikan tindakannya!]
Tsukuyomi-sama adalah orang
yang selalu penuh perhatian. Aku yakin dia pasti sudah sering menjadi perantara
dalam hubungan antar pribadi. Dan kuyakin itu pasti berat.
Aku tersenyum dan mengangguk.
Dia sudah membuatku
membulatkan tekad untuk pergi ke dunia lain. Dia juga mau mendengarkanku yang
bukan siapa-siapa ini dan menenangkan hatiku. Bila itu adalah permintaan dari
Tsukuyomi no Mikoto. Bahkan jika itu Dewi
yang agak kasar, Aku akan tetap menerimanya—.
◇ ◆
◇
◆
◇
Seperti biasa kalo ada kalimat atau kata yang tidak mengerti silahkan tanyakan di kolom komentar.
Dan kalo ada yang ingin memberikan kritik dan saran juga dipersilahkan masukkan di kolom komentar.
Berikan react kalian biar admin makin semangat nerjemahinnya.