Yang muncul di hadapanku adalah kelompok dengan Yuuki
Mana sebagai pusatnya.
Tingginya tingkat penampilannya yang menjadi
karakteristiknya, Yang bisa membuatnya masuk majalah.
Di sekolah, Dia sering dikaitkan dengan Sumeragi
bersaudara yang berada di puncak kasta.
Dengan kata lain, Dia adalah salah satu orang yang
memanggilku 'Ninja'
「Ninja, Kau tahu sesuatu?」
「Tidak banyak. Yang kutahu aku berada di dalam gua ketika
aku bangun.」
Yuuki Mana bertanya.
Dia memiliki rambut bergelombang yang indah yang tidak
akan aneh kalau dia menjadi bintang iklan salon kecantikan.
Warna rambutnya bukan hitam, melainkan merah muda cerah.
Kalau kuingat, Dia mewarnai rambutnya di akhir liburan
musim panas.
「Eeh, Gua?! Enaknya. Kami terbangun di atas tanah」
Kata Futagawa Eri.
Tubuh pendek dengan rambut hitam panjang, Dia lebih ke
tipe gadis yang rapi dan anggun.
Dia terkenal di antara kelompok yang disebut Otaku.
Mereka bilang bahwa dia adalah pemburu Sugar Daddy dan
beberapa mengaku menyaksikan dia melakukannya.
Menurut mereka, Dia hanya sampai pada titik di mana
mereka bisa menidurinya tapi ternyata tidak.
Dengan kata lain, Dia punya beberapa rahasia untuk
kencan berbayar di mana dia memuji Sugar Daddy tapi tidak pernah membuka selangkangannya
kepada mereka.
「Ngomong-ngomong, Ninja, Kenapa kau punya pisau? Serem
tahu!」
「Aku ini seorang *Survivor. Aku punya banyak peralatan
Survival di tasku. Pisau ini adalah salah satunya. Aku tidak pernah berpikir
bahwa aku akan menggunakannya」
(TLN: Orang yang melakukan survival disebut survivor
atau penyintas. Karena Survivor terdengar lebih keren jadi pake kata survivor
aja)
Nikotama Arisa memperhatikan pisau di tangan kananku.
Dia adalah wanita berponytail yang bekerja paruh waktu
di bar karaoke.
Dia memiliki riasan merah muda yang mencolok di bawah
matanya.
Aku tidak tahu apa riasan semacam itu sedang tren? Atau
mungkin dia hanya payah dalam memakai makeup.
Sepertinya akhir-akhir ini dia tertarik dengan Sugar
Daddy, dan dia sering membicarakannya dengan Eri.
Kudengar dia hampir diperkosa oleh seniornya di tempat kerja
paruh waktunya.
「Oh benar juga, Kalau tidak salah kau bilang kau suka Survival.
Kau berencana untuk melakukan Survival Tour di pulau tak berpenghuni selama
liburan musim panas, kan?」
「Itu benar, Aku memang akan ikut tur, Hebat juga kau bisa
tahu itu」
「Ya, Karena kau sering melihat pamflet tur saat di sekolah,
Bahkan saat istirahat tadi kau senyum-senyum sendiri sambil melihatnya.」
Orang yang mengamati sekelilingnya sama sepertiku, Niimi
Karin.
Karin dan aku selalu berada di kelas yang sama dari
tahun pertama hingga tahun ketiga.
Rambut warna birunya menjadi karakteristiknya, Dia
bersikeras bahwa itu adalah warna alami rambutnya.
Aku tidak yakin apa itu benar-benar rambut alaminya, Tapi
dia terus mengatakan itu selama tiga tahun, Jadi kurasa dia mengatakan yang
sebenarnya.
Kami hampir tidak pernah memiliki pembicaraan pribadi
dan aku tidak tahu apa yang dia lakukan di akhir pekan.
Selain itu, Dia tidak pernah memanggilku "Ninja".
「Kalau Ninja ada di sini, Berarti Reito dan Byakuya juga
ada di sini!」
Dua orang yang Mana sebut tidak lain tidak bukan adalah nama
Sumeragi bersaudara.
Nilainya tidak tergoyahkan di peringkat 1 dan 2, Penampilannya
juga tak perlu ditanyakan lagi sangat tampan, Dan mereka juga memiliki saraf
motorik yang luar biasa.
Tentu saja mereka populer di kalangan perempuan, Tapi
aku membenci mereka.
Tidak peduli seberapa hebat mereka, Mereka berdua
memiliki kepribadian yang menyebalkan.
「Untuk saat ini, Bukankah lebih baik kita bekerja sama
dengan Hokage, kan?」
Usul Karin.
Tumben sekali dia memberi saran.
Gadis-gadis lain juga terlihat terkejut.
Mereka memiliki reaksi yang sama denganku.
「Boleh juga, Ninja saat ini terlihat bisa diandalkan. Dia
juga punya pisau」
Arisa yang pertama setuju.
「Dia bahkan menyebut dirinya sendiri Survivor, Itu
meyakinkan.」
Eri mengikuti.
「Kurasa ada benarnya juga! Kalau begitu, Ninja, Jadikanlah
kami rekanmu!」
Terakhir, Mana menutup pembicaraan.
「Aku sih tidak keberatan, Tapi aku akan bertindak
sesukaku. Kalau kalian tidak keberatan dengan itu, Maka kalian bisa mengikutiku.
Tapi kalau kalian muak dengan itu, Maka kalian bebas pergi sesuka hati kalian」
「Maka itu sudah diputuskan!」
Aku juga senang ada lebih banyak tenaga kerja sekarang.
Kalau kami membagi peran, Pekerjaan akan jadi lebih
efisien dan itu meningkatkan keamanan kami.
Kalau terlalu banyak orang pasti akan menghadapi masalah
pangan, Tapi kalau hanya 5 orang termasuk aku maka tidak ada masalah.
「Ngomong-ngomong, Ninja, Apa kau gak punya nafsu? Kalau
cowok dikelilingi oleh kami, Biasanya mereka akan lebih bahagia. Tapi kau
bahkan gak ereksi, Apa mungkin kau homo?」
「Tentu saja aku punya nafsu, Dan aku bukan gay. Hanya
saja situasinya tidak memungkinkan itu」
Aku berhenti berbicara dengan Mana dan mulai berjalan.
Gadis-gadis kasta atas kelas mengikuti di belakangku.
Ini pemandangan yang aneh tapi ini tidak terasa buruk.
◇
「Apa yang mau kau lakukan setelah menemukan laut?」
「Bukannya sudah jelas? Kita akan membuat sinyal SOS di pasir
pantai」
「Cerdas juga kau, Arisa!」
「Kau nya aja yang bodoh」
「Apa kau bilang?!」
「「「「 Gyahahahaha! 」」」」
「Yah, Kupikir itu bukan ide yang buruk, Tapi aku lebih
tertarik pada air laut dan rumput laut」
Dalam perjalanan kami kembali ke gua, Aku berbicara
dengan Mana dan yang lainnya.
Aku meminta informasi tentang di mana mereka bangun.
Dari percakapan mereka, Mereka sepertinya bangun dekat
satu sama lain.
Namun, Tidak ada hasil lain dari sana.
Meski begitu, Aku tidak menyangka akan tiba hari dimana
aku berbicara dengan Mana dan yang lainnya.
Biasanya aku hanya mendengarkan sambil berbaring di
mejaku.
「Meski begitu, Aku bertanya-tanya di bagian mana Jepang
tempat ini?」
Kata Arisa.
Sepertinya dia sudah menerima kenyataan bahwa mereka ada
disini secara tiba-tiba.
Yah, Walaupun dia tidak ingin menerimanya, Tapi dia tidak
punya pilihan selain menerimanya secara paksa.
「Ini musim panas namun disini sama sekali tidak panas, Mungkin
kita berada di Hokkaido」
Tebak Eri.
「Kalau kita berada di Hokkaido, Maka harusnya kita bisa
menggunakan ponsel kita, kan? Mungkin ini pulau tak berpenghuni di suatu
tempat?」
Karen memberikan pendapat yang sedikit akurat.
Ketiganya setuju mengatakan "Ooh," dan "Kau
benar"
「Tapi, Kalau kita berada di timur Hokkaido, Kita tidak bisa
menggunakannya, kan?」
「Ooh, Tempat yang di google yang warnanya ijo-ijo doang
itu ya. Bisa jadi」
Mana bercanda dan Arisa mengikutinya.
「Tidak, Kupikir harusnya akan ada sinyal bahkan di pulau
terpencil di Hokkaido」
Kupikir mereka hanya bercanda tapi aku akan mengutarakan
pendapat pribadiku untuk berjaga-jaga.
「Aku tahu! Aku cuma bercanda, kok!」
Benar saja, Itu hanya bercanda, Dan Mana langsung
meng-tsukkomi-nya.
Lalu, Keempatnya tertawa「Gyahahaha」bersama.
「Oh ya, Kalian cukup riang sekali ya」
Gadis-gadis ini pasti idiot perdamaian.
Mereka pikir regu penyelamat pasti akan datang.
Sikap riang mereka adalah keselamatan mereka saat ini.
Ini lebih baik daripada histeris.
「Baiklah, Harusnya sekarang sudah mulai kelihatan」
Setelah beberapa saat mengandalkan tanda di pohon.
Gua itu akhirnya terlihat oleh kami.
Lalu, Begitu mereka melihat gua itu, Aku menghentikan
gadis-gadis itu.
Aku merentangkan lenganku ke samping dan menyuruh mereka
untuk diam lalu aku menurunkan tubuhku ke semak-semak.
「Hei, Ada apa?」
Mana bertanya.
Aku memperingatkan mereka untuk tetap diam dan menunjuk
ke gua.
「Lihat ke dalam gua.」
「Huh, Tidak mungkin?!」
Gadis-gadis itu terkejut.
Seekor harimau besar sedang beristirahat di dalam gua.
Ia menguap beberapa kali dan berbaring suntuk.
Namun, Kalau kami mendekat, Harimau itu akan menyadari kami.
「Kenapa bisa ada harimau di sini?!」
「Seharusnya tidak ada harimau liar di Jepang」
Arisa dan Karin mulai ribut.
「Itu karena ini bukan Jepang」
「「「「Hah? 」」」」
「Jika kita berada di Jepang, Maka kita harusnya bisa menggunakan
ponsel kita di manapun itu. Bahkan di pulau tak berpenghuni. Tidak mungkin kita
tidak menerima sinyal. Lalu, Ekosistem disini aneh. Ada Tamias di hutan ini dan
satu-satunya tempat mereka tinggal di Jepang adalah di Hokkaido」
「Itu berarti kita berada di Hokkaido?」
Kata Eri. Aku menolaknya dengan mengatakan "Mustahil"
「Aku akan mengabaikan detailnya tapi ada juga makhluk
yang tidak dapat kau temui di Hokkaido」
「Terus, dimana ini?」
Karin menatap wajahku.
「Ini cerita yang gila, Tapi... Kupikir kita tidak berada
di bumi.」
「Maksudmu ini adalah "Isekai" seperti yang ada di
manga-manga?」
「Begitulah」