Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Chapter 229

Chapter 229: Rehat sejenak dan Terbang kesana-kemari

 

Waktu yang sangat menegangkan pun berlalu, Itu benar-benar berbeda dari pertemuan pedagang yang biasanya.

Itu bukanlah diskusi dengan jawaban yang jelas, jadi percakapannya sangat bervariasi, dan… sederhananya, semakin kudengar, semakin nge-’blank’ kepalaku.

Benar, Aku merasa saat-saat di sana bahkan lebih melelahkan daripada pertempuran manapun yang pernah kulalui.

Melihat memo yang dengan putus asa kutulis dalam keadaan setengah sadar, ada informasi percakapan semua orang yang tertulis dengan benar di dalamnya.

“Seperti yang diharapkan… dari orang-orang yang memiliki nama besar di Tsige. Itu sangat mengesankan.” (Makoto)

Yah, Ada juga Sairitz-san dan sejumlah orang luar juga sih.

Paling tidak, Aku sudah menuliskan ciri-ciri mereka dan isi perkenalan diri mereka.

Ada juga banyak orang yang baru pertama kali kutemui, jadi lebih baik aku memasukkan hal-hal itu ke dalam kepalaku secepat mungkin.

Meski begitu... Revolusi Aion dan kemerdekaan Tsige ya.

Aku terkesan bahwa banyak hal terjadi satu demi satu.

Apalagi, Event-event yang kuikuti belakangan ini skalanya sangat besar.

“Yah, itu tidak mengubah fakta bahwa itu adalah sesuatu yang nekat, Tapi aku dapat memahami bahwa mereka memang memiliki peluang untuk sukses. Untuk hari ini, mari kita sudahi sampai disitu. Aku kembali~~.” (Makoto)

“Waka! Selamat datang kembali!”

Aku kembali ke toko pertama Kuzunoha Company yang berada di dalam toko Rembrandt-san.

Itu membuatku senang melihat mereka bekerja dengan baik seperti biasa.

Aku menerima salam dari empat pegawai yang ditempatkan di toko.

Mereka memanggil 'Waka' dengan suara lantang, Jadi aku menerima tatapan tajam dari para pelanggan, dan setelah memberikan senyum pada mereka, Aku langsung menuju ke kantor.

Saat aku sampai di bagian belakang tempat kantor berada, Aku dapat melihat Forest Oni dan Gorgon sedang bekerja dengan penuh semangat.

Kendati ukuran tokonya kecil, Namun bukan berarti kantornya juga kecil.

Dan pada kenyataannya, mereka berdua terlihat sibuk.

“Waka-sama, Selamat datang kembali!”

“Aku kembali. Kalian tidak perlu memikirkanku. Lanjutkan saja pekerjaan kalian.” (Makoto)

Begitu melihatku, Mereka langsung menghentikan pekerjaan mereka untuk menyambutku, Tapi aku tidak ingin mengganggu pekerjaan mereka, Jadi aku meminta mereka untuk kembali bekerja.

Meski demikian, Saat aku duduk di kursiku yang jarang kugunakan, si Gorgon membawakanku minuman.

Pada akhirnya, hanya dengan berada di sini, Aku sudah membuat mereka memikirkanku.

Aku ingin mengatakan bahwa itu tidak perlu, Namun aku tak mampu.

“Terima kasih.” (Makoto)

“Tidak perlu berterima kasih. Kebetulan tadi kami juga berpikir untuk minum teh.”

“Ngomong-ngomong, Tempat ini sangat ramai. Aku sudah menerima laporan bahwa sejak Tsige membuat pertumbuhan mendadak, jumlah pelanggan dan penjualan terus meningkat, tapi dari pandangan kalian yang berada di tempat, bagaimana menurut kalian?” (Makoto)

“Yah, Setiap hari sangat memuaskan lebih dari yang bisa kulaporkan dengan angka. Selain pelanggan yang membeli di toko, banyak juga yang membuat janji dan memesan, Jadi kami berada dalam situasi di mana kami harus meminta untuk memperbanyak persediaan dan peningkatan jumlah pengrajin.”

Meningkatkan jumlah persediaan dan pengrajin ya.

Memang benar hal itu sudah berkali-kali diungkit.

Tidak peduli berapa kali aku menanggapinya, akan selalu ada permintaan lain untuk itu, Jadi belakangan ini, Aku menahannya untuk memeriksa situasinya.

Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku jalan-jalan di sekitar Tsige, dan pikiranku telah sedikit berubah.

Karena bukan hanya Kuzunoha Company yang mendapatkan peningkatan penjualan dan keuntungan, seluruh kota tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa.

Aku tidak melebih-lebihkan, tapi kota ini selalu berubah tiap kali aku berkunjung. Saat ini Tsige menjadi kota yang sangat hidup.

Juga... Dia bilang: 'Setiap hari sangat memuaskan' ya.

Bila dilihat dari ekspresinya, itu bukanlah kata-kata sarkas atau kebencian.

Ini membuatku lebih bahagia daripada diberitahu bahwa mereka sibuk.

“… Apa cukup hanya dengan menambah jumlah pengrajin? Apa pekerjaan di dalam toko baik-baik saja dengan jumlah kalian saat ini?” (Makoto)

“Di hari-hari saat pelanggan lebih banyak daripada biasanya, kami juga ikut membantu di toko, jadi tidak perlu terlalu banyak menambah pegawai untuk saat ini, Tapi…”

“Ya, Aku akan memikirkannya.” (Makoto)

“Terima kasih banyak!”

Di Rotsgard, Aku sering memeriksa toko dan para pelanggannya, Sementara untuk yang di Tsige sepertinya aku terlalu menyerahkannya pada yang lain.

Aku harus merenungkan itu.

“Aku mau lihat berapa banyak yang perlu kutambah. Sekalian aku juga ingin mendengar tentang kondisi saat ini dan mengejar beberapa ketertinggalan, Jadi... bisakah kau meminta seseorang mengumpulkan dokumen laporan dan meminta orang itu datang ke tempatku setelah makan malam?” (Makoto)

“Si- Siap!”

Aku telah berkonsultasi dengan Shiki dan menggunakan laporan harian Rotsgard sebagai referensi, jadi mungkin lebih baik aku tidak memutuskan detailnya saat ini.

Berpikir tentang bagaimana aku harus berpartisipasi dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Rembrandt-san, Kupikir ini saat yang tepat untuk meningkatkan penjualan selangkah lebih tinggi.

Meskipun kami bukan restoran, Kami menerima orang biasa dan petualang siang dan malam yang sebenarnya cukup langka untuk sebuah toko.

Kuzunoha Company mampu berkembang sampai sejauh ini berkat mempertahankan pelayanan seperti itu sampai sekarang.

Bahkan meski kami memiliki keuntungan karena menerima pelanggan yang datang ke Rembrandt Company, ini masih cukup mengesankan.

“Baiklah, Kalau begitu, Tolong lanjutkan kerja keras kalian. Aku cuma mampir sebentar, Jadi sekarang aku akan pulang. Aku mengandalkan kalian terkait laporan itu.” (Makoto)

“Semoga hari Anda menyenangkan!”

Dari sekilas yang kulihat, Di dalam toko tidak ada suasana yang merendahkan hanya karena para pegawainya adalah demi-human.

Tapi Rembrandt-san telah menasehatiku bahwa sudah waktunya bagiku untuk berpikir tentang mempekerjakan hyuman.

Aku berpikir untuk melakukan itu jika ada masalah, tapi jika kami mempekerjakan hyuman di Tsige…

Kalau itu hanya untuk jaga-jaga, aku dapat meminta Rembrandt-san memindahkan seseorang dari tempatnya.

Asal tidak apa-apa selama dia adalah hyuman, Aku bisa menyuruh orang itu berdiri seperti orang-orangan sawah tanpa melakukan apapun. Sejujurnya, itu akan ideal.

Tidak perlu seorang hyuman yang mahir, dan juga tidak perlu orang itu menjadi mahir.

Jika kita mengikuti kebijakan biasa, kita dapat meminta orang-orang dari Asora dilatih ke tingkat yang wajar dan menempatkan mereka di toko, jadi menurutku tidak perlu mempekerjakan hyuman dari nol dan membesarkan mereka.

Tidak ada yang mirip dengan agen tenaga kerja di dunia ini, jadi bagian itu mempersulitnya.

Pekerja sementara siswa yang kami lakukan di Rotsgard -dengan kata lain, pekerja paruh waktu- tampaknya dipandang sebagai sesuatu yang sangat aneh.

Pihak mereka saat ini sedang dalam proses rekonstruksi, dan mereka cukup toleran terhadap hal-hal semacam itu, jadi sangat bagus bahwa tidak ada pertentangan sebanyak yang kukira.

Karena aku menggunakan sebagian siswa yang sebenarnya kukenal dan kuajar, memperkenalkan mereka pada pekerjaan paruh waktu berjalan lancar.

Sudah kuduga. Saat aku memikirkan satu hal, pikiranku mulai menyebar kesana-kemari, dan itu menjadi tambah rumit di kepalaku.

Aku sudah diberitahu untuk memikirkannya dengan cara yang lebih sederhana, dan ini adalah kebiasaan burukku.

Untuk saat ini, Aku harus memilah-milah informasi yang diberikan kepadaku, jadi mari kita kembali ke Asora.

 

◇◆◇◆◇◆◇◆

 

Sehabis makan malam, Keempat pengikutku berkumpul di ruanganku.

“Milliono Company dan Eleor Company kah. Memang benar bahwa kedua perusahaan tersebut mendapatkan momentum di Tsige. Keduanya adalah bagian dari tulang punggung Tsige bahkan sejak sebelum Kuzunoha Company didirikan, dan aku ingat mereka tumbuh secara tiba-tiba bersama Tsige.” (Shiki)

“Hmmm, Aku mengerti. Ini pertama kalinya aku bertemu mereka, tapi sudah kuduga, mereka adalah orang yang luar biasa ya. Kedua perwakilan tersebut cukup bersahabat, sehingga memberikan kesan yang baik. Milliono Company adalah toko grosir bahan baku di gurun, dan Eleor Company mengkhususkan diri dalam penjualan tanah dan bangunan. Sangat bagus bahwa mereka tidak bersaing dalam bidang perdagangan yang sama dengan kita. Aku merasa kita bisa memiliki hubungan persahabatan yang baik.” (Makoto)

Dalam hal bahan baku, Tomoe dan Mio bukan tidak terkait.

Malah sebenarnya, Perwakilan-san dari Milliono Company mengucapkan terima kasih kepada Tomoe, Mio, dan aku, terkait peredaran bahan baku di gurun.

Tapi Milliono Company membeli dari tempat-tempat yang membeli bahan baku, jadi mungkin tidak ada hubungan langsung dengan kami.

Kesanku padanya adalah dia orang yang memiliki integritas.

Mengenai Eleor Company, Kalau tidak salah, Tanah untuk toko disediakan dengan rujukan dari Guild Pedagang.

Seperti yang diharapkan dari Shiki.

Dia tahu tentang kedua perusahaan tersebut.

“Hm… Eleor Company. Kalau kuingat dengan benar...” (Tomoe)

Tomoe sepertinya sedang menggali ingatannya.

Ah, Setelah kuingat lagi, Aku menyuruh Tomoe membeli tanah itu secara pribadi.

“Kau kenal perusahaan itu?” (Makoto)

“…Ah iya. Pemilik tanah tempat aku membeli tanah sebelumnya berhubungan dekat dengan seseorang, kemungkinan besar dia orang dari perusahaan dengan nama itu.” (Tomoe)

“Pemilik tanah sedang dekat dengan seseorang, kau bilang. Itu tidak ada hubungannya dengan kita.” (Makoto)

“…Benar. Yah, meskipun mereka memiliki tanah, tidak ada masalah nyata yang terjadi, dan tidak ada waktu di mana kami harus membantu mereka dalam hal apa pun.” (Tomoe)

“Cuma itu?” (Makoto)

Aku merasa ada lebih dari itu, jadi aku mencoba bertanya.

“Mungkin, hanya itu yang bisa kuingat untuk saat ini.” (Tomoe)

Namun jawabannya adalah penyangkalan yang tidak jelas.

“Aku disarankan untuk membeli tanah dari Eleor Company. Tanah yang kita miliki berdekatan dengan tanah yang direkomendasikan padaku. Dia bilang: 'Karena perusahaan Anda berjalan dengan sangat baik, Jadi kemungkinan besar Anda akan membuat toko baru dalam waktu dekat, jadi periksalah tempat itu sebagai referensi'.” (Makoto)

Dia benar-benar pandai dalam menawarkan dagangannya.

Memang benar kalau terus menyewa ruangan dari Rembrandt-san itu hanya akan merepotkannya, dan aku sudah memiliki tanah untuk tujuan itu.

Bila tanahnya jauh dari tanah kami, aku akan langsung menolaknya, Tapi kalau itu bersebelahan dengan tanah yang sudah kami miliki, kami akan dapat meningkatkan skala toko kami.

Mungkin dia mengira aku belum membuat toko karena aku mungkin akan membeli tanah di sekitarnya juga?

Sulit dipercaya bahwa dia secara kebetulan memiliki sebidang tanah yang tidak terpakai tepat di samping tanah kami.

Dulu, ada toko di tempat itu, dan sejak pemiliknya pergi, tanah di sana kosong, itu aneh.

Aku merasa dia mengincar dompetku.

Aku memberi Tomoe informasi tentang sebidang tanah yang disarankan dari perwakilan.

Membeli tanah di Tsige itu mahal.

Aku mengerti kalau itu mahal, Tapi aku tidak memahami standar untuk mengetahui seberapa mahal itu.

Aku hanya mengetahuinya secara samar-samar.

Aku cuma tahu konsepnya seperti: tempat dekat stasiun mahal, dan di pedesaan murah. Persepsi seperti itu.

Itu sebabnya aku meminta Tomoe dan Shiki memeriksanya terlebih dahulu dan mendengar pendapat mereka sebelum memutuskan.

Karena, mengesampingkan berapa persen dari apa yang telah dibahas di pertemuan hari ini yang akan benar-benar direalisasikan, Eleor Company sedang memikirkan untuk memperluas tembok luar kota; dengan kata lain, dia berpikir untuk meningkatkan wilayah Tsige.

Dan itulah kenapa dia membutuhkan sejumlah uang yang diperlukan untuk membeli tanah untuk meningkatkannya.

Mungkin sebenarnya dialah yang menanggung biaya pergerakan ini -atau bisa dikatakan, suap- dan juga ikut serta dalam biaya pembangunan tembok luar.

Dalam hal ini, Kemungkinan besar tanah yang akan ditawarkan padaku, akan dibandrol dengan harga yang sangat tinggi.

“Ini...” (Shiki)

“Fumu.” (Tomoe)

Dua orang yang memeriksa kertas itu, membelalakkan mata mereka sejenak.

Terkejut?

Kalau begitu… cukup mahal, atau malah sebaliknya, cukup murah?

“Dibandingkan dengan Rotsgard dan memikirkan tentang daerah itu, kurasa harganya sangat tinggi tapi, gimana menurut kalian berdua?” (Makoto)

Aku tahu harga di suatu kota tidak bisa dibandingkan dengan kota lain.

Tapi dengan harga yang sama, Aku bisa membeli tanah di Rotsgard yang luasnya sepuluh kali lipat dari itu.

Sepertinya harga tanah di Tsige lebih tinggi dibandingkan dengan kota lain, tapi jujur, aku tidak yakin apa perbedaannya benar-benar setinggi itu.

Meskipun tanah yang kami miliki ukurannya kurang lebih sama, Tapi harganya lima kali lebih mahal dari saat kami membelinya.

Sepertinya aku sedang dirampok di sini.

Tidak peduli meski kesan pertamanya bagus, tidak mungkin aku bisa mempercayai semua yang dikatakan pedagang.

“Ini tidak normal.” (Shiki)

“Umu. Dilihat dari ini, pihak lain bahkan sudah tidak melakukan perdagangan lagi.” (Tomoe)

Eh?

Tomoe dan Shiki membalas dengan tanggapan yang tak terduga.

“Maksudmu, Harganya murah?” (Makoto)

“Ya. Sampai-sampai sulit dipercaya bahwa perhitungan ini diberikan oleh Eleor Company pada kita.” (Tomoe)

“Tsige adalah kota yang tumbuh dengan pesat. Mungkin tergantung pada waktu ketika Eleor Company membeli tanah, tapi dengan harga ini, pihak mereka tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari itu. Lagipula sebidang tanah membutuhkan biaya pengelolaan dan pajak juga.” (Shiki)

“Kalau begitu… memang benar kupikir ini saatnya untuk memiliki toko, jadi haruskah kita  menganggapnya sebagai keuntungan bagi kita?” (Makoto)

Haruskah kita membelinya?

Aku memang menggunakan sedikit uang untuk urusan Kaleneon, Tapi saat ini, kami memiliki uang lebih dari cukup.

“… Tapi ini… Tomoe-dono.” (Shiki)

“Hmm. Memang benar ini agak aneh-ja na. Waka, jangan langsung memutuskan dan menemui pihak lain dulu. Sesegera mungkin, pada hari saat Shiki atau aku luang. Ada sesuatu yang ingin kukonfirmasi.” (Tomoe)

“… Ya.” (Makoto)

“Waka-sama, Aku sudah melihat tempat yang disebut Milliono Company beberapa kali saat menjalankan permintaan dari Guild Petualang. Memperoleh bahan baku langka, permintaan tentang pengumpulan bahan baku dalam jumlah tetap; permintaan semacam itu. Ini hanyalah tebakan dari jumlah permintaan dan hadiah mereka, tapi sepertinya mereka adalah perusahaan yang cukup berpengaruh.” (Mio)

“Bila Mio sampai mengingatnya, kemungkinan besar mereka telah mengajukan cukup banyak permintaan. Perwakilan tersebut menitipkan ucapan terima kasihnya untuk Tomoe dan Mio. Dia bilang bahwa berkat kalian berdua peredaran bahan baku di gurun jadi meningkat.” (Makoto)

Perwakilan Eleor Company dan Milliono Company sama-sama pandai berbicara.

Mereka selalu memberi pujian.

Memang benar bahwa Tomoe dan Mio telah berkontribusi terhadap bahan baku di gurun, Tapi orang yang benar-benar membawa kembali bahan-bahan tersebut adalah para pertualang seperti Toa dan yang lainnya.

Namun, Dia bilang bahwa itu berkat mereka berdua.

Memuji itu gratis sih ya.

“Aku tidak mengawasi para petualang akhir-akhir ini, tapi... kalau Tamaki akan memberikan perhatian penuh pada Asora, kita akan mendapatkan waktu luang juga. Jadi, Apa perlu aku menunjukkan wajahku di sana lagi?” (Mio)

Mio sepertinya tidak bercanda.

Tampaknya pujian itu benar-benar berhasil.

“Waktu luang akan menjadi sesuatu yang sulit kita miliki untuk sementara waktu. Kita tidak bisa begitu saja membuatnya tiba-tiba mengurus semua tentang Asora.” (Tomoe)

Tomoe juga tampaknya berpikir positif untuk mengawasi para petualang.

Kau juga?

Yah, Aku juga turut senang mendengar Tomoe dan Mio dipuji.

Miko yang baru-baru ini menjadi pengikutku, Tamaki. Bila dia mempelajari pekerjaannya dengan cepat, Selain itu akan lebih mempermudah pekerjaan Shiki, Tapi itu juga akan mengurangi sebagian dari beban Tomoe dan Mio, jadi keduanya mungkin akan mengawasi para petualang di Tsige.

“Agar kalian berdua memiliki waktu luang itu, aku akan melakukan yang terbaik.” (Tamaki)

Dan Tamaki menanggapi tatapan kami dengan senyuman.

“Oh Iya. Sepertinya tidak ada masalah dengan gerbang yang menghubungkan kuil Shinto dengan kota, Tapi berapa banyak orang yang kau perlukan untuk mengelola tempat itu mulai dari sekarang? Tempat itu cukup besar, dan tidak ada orang yang tahu tentang kuil Shinto jadi…” (Makoto)

“Bisa datang dan pergi dari kota ini ke kuil Shinto adalah suatu kenyamanan. Kami berencana memulai diskusi tentang pekerjaan konstruksi dengan orang-orang yang tinggal di kota di laut. Mengenai orang-orang yang akan membantu pekerjaan di kuil Shinto...” (Tamaki)

Laporan Tamaki pun dimulai.

Aku mengangguk mendengarkannya.

Pertama-tama, Meskipun tidak ada Dewa di ruang ini, Tapi kuil Shinto adalah tempat yang memuja Dewa, jadi alih-alih pekerja, dia menginginkan orang-orang berkemampuan yang secara resmi akan melayani sebagai pendeta Shinto.

Aku bisa mengerti.

Aku menerima ini.

Selanjutnya, Mengenai pengetahuan tentang kuil Shinto, sepertinya dia ingin menggunakan sebagian dari buku dengan ingatanku yang telah dikumpulkan Tomoe.

Yah, ini juga bisa diterima.

Kala dia dipandu ke tempat penyimpanan buku, dia cukup terkejut. Tamaki, yang ekspresinya sulit dibaca, menunjukkan wajah langka yang mudah dibaca, yang bisa kulihat jelas ketertarikannya saat dia berbicara dengan Tomoe.

Untuk mendapatkan pengetahuan tentang duniaku, buku adalah metode tercepat, dan untuk berjaga-jaga, Tomoe dan aku akan mengonfirmasi isi buku terlebih dahulu, jadi seharusnya tidak akan ada masalah.

Baru-baru ini di Asora, ada orang yang ingin menjadi koki, dan akhir-akhir ini, pekerjaan khusus yang sebelumnya tidak ada di berbagai ras mulai muncul di Asora.

Ini sangat menghangatkan hati.

“Terima kasih pada Makoto-sama karena telah mengadakan pesta melihat bunga sakura, kesan yang mereka miliki cukup bagus, dan agama bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan pada seseorang.” (Tamaki)

Sepertinya tidak ada perasaan negatif tentang kemunculan kuil yang tiba-tiba.

Lagipula aku tidak berencana untuk mendidik mereka ke dalamnya.

Sangat bagus kalau tidak ada masalah yang terjadi.

Dimulai dengan Shiki, Dia juga akan meringankan pekerjaan Tomoe dan Mio. Kami akan melihat kemampuan Tamaki, tapi sepertinya dia berencana untuk belajar sekaligus.

Mempelajari cara melakukan pekerjaanmu secepat mungkin itu bagus.

Tentu saja, kami akan melihat dan mengawasi seberapa banyak pekerjaan yang bisa dia tangani pada saat yang sama.

Jika kita menumpuk terlalu banyak pekerjaan padanya, wajar jika itu akan berakhir dengan kegagalan.

Aku sudah mengalaminya berkali-kali.

“... Begitulah laporan dariku. Juga, Setelah aku mampu melakukan pekerjaanku dengan baik, Aku bisa membantu perusahaan dengan membantu pekerjaan Shiki-san—” (Tamaki)

“Itu tidak perlu, karena Shiki melakukan banyak hal dengan baik. Tamaki akan fokus pada urusan Asora. Aku mau kau bertukar pendapat di antara banyak ras entah itu ras darat maupun laut.” (Makoto)

Saat ini, dalam hal pengikutku, Aku meminta Tomoe dan Shiki memeriksa kota pertama; untuk kota yang dibuat di tepi pantai, Aku menugaskan Mio dan Shiki.

Aku akan meminta Tamaki mengawasi keduanya dan mengurangi beban Shiki.

“Dimengerti. Aku terlalu terburu-buru di sana. Aku minta maaf untuk itu.” (Tamaki)

“Tidak, Aku senang mendengar pendapatmu. Silahkan terus menyuarakannya. Jadi, tentang masalah yang kuceritakan sebelumnya... Shiki, Aku berpikir untuk meningkatkan inventaris harian toko Tsige. Melihat keaktifan Tsige saat ini, aku tidak berpikir kuantitas adalah masalahnya, tapi… menurutmu seberapa banyak baiknya?” (Makoto)

Mengalihkan pandanganku dari Tamaki ke Shiki, Aku mengubah topik.

Tapi kemudian, sebelum Shiki sempat berbicara, seseorang mengetuk pintu.

“Maaf mengganggu.”

Setelah mengizinkan orang yang berada di pintu masuk itu, seorang Eldwa muda yang terlihat gugup memasuki ruangan sembari dia berbicara dengan suara gemetar.

…Dia berjalan dengan menggerakkan lengan kiri dan kaki kirinya secara bersamaan dan sebaliknya.

Aku belum pernah melihat orang berjalan seperti ini sejak aku berlatih baris-berbaris di sekolah dasar.

Ini mungkin pertama kalinya aku melihat seseorang melakukan ini karena gugup.

“Terima kasih atas kerja kerasnya. Aku punya beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu. Tolong tetap di sini sebentar.” (Tomoe)

“Si- Siap!!”

Tomoe menerima dokumen laporan dan berbicara dengannya.

Aku sudah memberitahu mereka bahwa salah satu karyawan di toko Tsige akan datang ke sini, jadi tidak ada masalah.

“… Jangan terlalu gugup. Kalau mau, gimana kalau membasahi tenggorokanmu dengan Sake? Itu akan membuatmu lebih mudah untuk berbicara.” (Tomoe)

“Aku baik-baik saja!!”

Tapi Eldwa tidak terlihat baik-baik saja.

Saat aku mengecek Tomoe dan yang lainnya, Aku bisa melihat bahwa semua orang berpikiran sama.

Apa itu ide yang buruk untuk meminta mereka membawa seorang karyawan kemari?

Apa mereka melemparkan pekerjaan itu dan mengubahnya menjadi semacam permainan hukuman untuk memutuskan siapa yang akan pergi?

Sepertinya Beren-san cukup sering muncul di toko, jadi mungkin akan lebih baik bila aku memintanya mencalonkan seseorang untuk melakukannya.

Namun... Apa ini benar-benar sesuatu yang membuatmu begitu gugup?

Sepertinya Tomoe merasa ragu bisa mendengar sesuatu darinya kalau terus seperti ini, Jadi dia memilih salah satu minuman yang mengandung sedikit alkohol di dalamnya.

Cairan hijau zamrud yang cerah dituangkan oleh Tomoe, dan Eldwa menerimanya dengan kedua lengannya yang gemetar, dan meminumnya sekaligus.

Menurut standar dwarf, alkohol lemahlah yang memiliki aroma paling kuat, jadi meskipun dia meminumnya sekaligus, dia tidak akan tepar. Meski itu tidak cukup untuk menenangkannya sepenuhnya, tapi dia bisa sedikit rileks, atau setidaknya terlihat seperti itu.

“Baiklah, Kalau begitu... Aku akan mulai me-me-menjelaskan isi do-do-do-dokumen ini.”

Tidak bagus.

Sepertinya itu tidak berhasil.

“Tidak, tunggu. Dokumennya sudah dibuat dengan sangat baik. Jadi kami yang akan bertanya, dan kau tinggal menjawabnya.” (Tomoe)

… Tomoe menjadi penyelamat.

Oh, Aku bisa mempelajari itu.

“Memang benar ini dibuat dengan baik. Ini mungkin ditulis oleh Yumemi si Gorgon. Dia melakukan pekerjaan kantornya dengan baik.” (Shiki)

“Tepat seperti yang Anda katakan, Shiki-sama!”

Gorgon...

Ya, Memang ada satu di kantor.

Yumemi.

Aku bisa mengingatnya secara jelas sekarang setelah aku mendengar namanya.

Dia adalah gadis ketiga yang pergi ke Tsige.

Dia kelihatannya lebih bersemangat sekarang, Tapi… dia memang mirip dengan Gorgon yang ada dalam ingatanku.

Wanita dapat berganti dengan cara apapun dengan mengganti riasan, pakaian, dan penampilan mereka.

Aku memeriksa dokumen laporan yang diberikan padaku.

Ngomong-ngomong, aku yang terakhir memeriksanya.

Heeh~, Dokumen-dokumen ini ditulis dengan tulisan tangan yang indah dan mudah dibaca.

Aku bisa mengerti mengapa mereka memujinya.

Ada banyak perbandingan angka, jadi aku bisa memahami situasi saat ini dan melihat motif permintaan kali ini.

… Ini… Aku harus menyimpannya sebagai contoh.

“Lalu, Mengenai klien saat ini dari Kuzunoha Company...” (Tomoe)

Tomoe memulai pertanyaannya, dan terkadang, Shiki juga bertanya. Eldwa menjawabnya.

Setelah 15 menit berlalu…

Eldwa yang telah menyelesaikan tugasnya, menunjukkan kelelahan yang tidak bisa dia sembunyikan, dan meninggalkan ruangan.

Dia tampak seolah-olah jiwanya sangat kelelahan.

Setelah itu, kami menetapkan angka-angka tertentu, dan memutuskan bahwa toko akan menyediakan angka-angka itu lusa.

Dengan ini, Kita akhirnya bisa masuk ke masalah utama.

“Oke, Dengan ini, kupikir toko di Tsige akan berkembang. Fuh… baiklah, mengenai revolusi Aion Kingdom dan pergerakan Tsige…” (Makoto)

“Kalau Rembrandt bilang itu akan terjadi, tidak diragukan lagi bahwa revolusi akan terjadi di Aion.” (Tomoe)

“Aku setuju.” (Shiki)

“Menurutku juga begitu.” (Mio)

“…”

Selain Tamaki, Semuanya setuju dengan Tomoe.

Tamaki tidak memahami situasi dan keadaannya, Jadi wajar jika dia diam saja.

“Lalu, Bagaimana menurut kalian tentang kemerdekaan Tsige? Selama Kuzunoha Company ada di sana, tidak mungkin kita tidak berhubungan sama sekali.” (Makoto)

“Selama pria itu, Rembrandt, adalah orang yang mencoba melakukannya, meski akan ada pergolakan, Namun kupikir semuanya akan berjalan dengan sendirinya.” (Tomoe)

Tomoe sepertinya berpikiran sama denganku.

Jujur saja, Karena Rembrandt-san yang melakukannya, kupikir peluang suksesnya cukup besar.

“Sampai sekarang, alih-alih menjadi bagian dari Aion Kingdom, Tsige malah lebih seperti pintu masuk gurun. Kalau Aion tidak membantu kota, Kupikir sama sekali tidak aneh bila mereka memikirkan kemerdekaan.” (Mio)

Mio menunjukkan kesan Tsige sebagai kota.

Tapi kupikir begitulah Tsige yang lebih dikenal.

Tsige mungkin tidak dianggap sebagai base, tapi itu adalah kota yang dipenuhi dengan semangat perbatasan.

Sejak aku tiba di Tsige, hubungan antara penduduk dengan Aion Kingdom sudah lemah.

“Jika mereka dapat mempertahankan pertahanan mereka sendiri, Maka hanya akan ada manfaat dalam kemerdekaan. Tapi…” (Shiki)

“Apa?” (Makoto)

“Mengenai pertahanan kota itu, seperti yang diharapkan, perlindungan yang diberikan dari berhubungan dengan salah satu kekuatan besar memainkan peran besar. Meski begitu, entah itu Rotsgard atau Tsige, kota tempat Waka-sama menempatkan toko benar-benar menjadi hidup.” (Shiki)

I-Itu cuma kebetulan.

“… Kupikir revolusi akan menjadi waktu yang tepat untuk kemerdekaan. Tapi Tsige akan menjadi kota yang menghasilkan ketakutan bagi Aion Kingdom dan Lorel Union; Aku tidak berpikir dua kekuatan besar ini, akan mentolerir pemerintahan mandiri dari sebuah negara berukuran kecil di sekitarnya.” (Tamaki)

Tamaki berbicara tentang sulitnya kemerdekaan berdasarkan situasi di lokasi dan ekonomi mereka.

Lagipula dari awal, Aion Kingdom tidak akan melepaskan salah satu sumber keuntungannya dengan mudah.

“Walau sepertinya dasar untuk itu sudah dilakukan oleh Rembrandt-san dan orang-orang berpengaruh di sekitarnya.” (Makoto)

“Ya, Karena saudagar bernama Rembrandt itu memiliki keterampilan yang bahkan diakui oleh Tomoe-san, Dia mungkin tidak akan tergelincir dalam poin-poin itu. Itulah mengapa menurutku kemerdekaan itu mungkin, Namun saat aku berpikir tentang bagaimana mereka dapat mempertahankannya, tidak banyak skenario yang baik. Para hyuman sedang di tengah pertarungan melawan ras iblis, dan melakukan pertarungan internal pada saat seperti itu jelas bukan sesuatu yang baik. Tidak ada yang tahu apa Limia Kingdom dan Gritonia Empire hanya akan diam saja menonton ini.” (Tamaki)

“Ya.” (Makoto)

Memang benar bahwa ras iblis mungkin akan memanfaatkan kebingungan yang akan ditimbulkan oleh revolusi di Aion dan deklarasi kemerdekaan Tsige.

Bila lawan mereka menunjukkan celah mereka sendiri di tengah perang, Itu akan menjadi kerugian jika mereka tidak melakukan apapun.

Dalam hal ini, Tsige akan dihujani kritik dari setiap negara.

Kalau sudah seperti itu, Bagaimana ya?

Kurasa itu akan menjadi kerugian besar.

“Lagipula, meskipun secara rahasia, kenapa Lorel Union membantu kemerdekaan Tsige? Aku tidak mengerti alasan mereka untuk itu. Jika ada kesalahan, bukankah itu hanya akan berakhir dengan perubahan afiliasi dari Aion Kingdom ke Lorel Union?” (Tamaki)

“Alasan yang dibicarakan Sairitz-san adalah karena Tsige telah banyak membantu mereka akhir-akhir ini.” (Makoto)

Beberapa waktu lalu, ada insiden dengan awan ungu yang diperkirakan berasal dari gurun, dan itu mengakibatkan kerusakan parah pada Lorel.

Itu diselesaikan berkat kontak Lime dan aku yang juga membantu di dalamnya, atau lebih tepatnya, Akulah orang yang berurusan dengan awan itu. Di depan publik, ini dikenal sebagai hasil dari bantuan Hibiki-senpai, entah bagaimana berhasil menghentikannya.

Saat itu, Lorel Union sempat meminta bantuan Aion yang pada akhirnya berakhir dengan bantuan Tsige. Rembrandt-san adalah orang yang secara langsung bekerja dalam penanggulangan, dan banyak membantu, atau begitulah katanya.

Itu sebabnya ini adalah cara mereka mengucapkan terima kasih.

Kalau dipikir-pikir, Kurasa kerja sama Lorel dalam hal ini lebih banyak risikonya daripada manfaatnya.

Ngomong-ngomong, Tamaki mempertimbangkan kasus dimana Lorel mengincar Tsige.

Itu mungkin saja, tapi…

“Bahkan jika itu adalah perintah dari Chūgū Lorel, Kupikir itu adalah alasan yang sangat aneh bagi kekuatan besar untuk bertindak.” (Tamaki)

“Tamaki, Meskipun kau belum pernah sekalipun pergi ke luar, Tapi kau bicara seolah-olah kau tahu dunia dengan sangat baik-ja na.” (Tomoe)

“Aku memang belum mendapat izin keluar, tapi sebagai gantinya, aku sudah membaca catatan dengan baik sampai sekarang. Tentu saja, Aku belum paham secara spesifik tentang dunia ini, jadi jika ada bagian yang salah dari pendapatku, Aku akan senang jika kalian mau membenarkannya.” (Tamaki)

“Hoh~, Kau rajin sekali belajarnya-ja no.” (Tomoe)

“Aku ingin membantu Makoto-sama bahkan jika sehari lebih cepat.” (Tamaki)

…Percikan api yang aneh kembali menyala.

Keduanya menunjukkan senyum yang berbahaya dan itu agak menakutkan.

Tapi hanya dengan memeriksa dokumen dan catatan laporan, dia bisa berbicara sebanyak ini. Itu mengesankan.

Benar. Tamaki berbicara tanpa mengetahui tentang Tsige, Aion, Lorel, dan Rotsgard.

Dengan mengingat hal itu, Aku harus membenarkan bagian-bagian di mana dia memiliki kesalahpahaman yang aneh.

“Oke oke. Tomoe dan Tamaki, hentikan itu. Detail rencana kemerdekaan belum diungkapkan dalam pertemuan itu. Aku akan mencoba menanyakan beberapa hal dan melihat. Pada saat aku ingin kalian ikut denganku, alangkah baiknya jika kalian menyediakan cukup waktu luang sebelumnya.” (Makoto)

Menghitung soal bagaimana kita akan bekerja sama dalam hal ini, ini adalah periode di mana aku masih harus memahami lebih banyak informasi.

Selain itu… yah.

Pertahanan kota kah.

Tapi saat ini Aion tidak memberikan kekuatan tempur apapun untuk pertahanan Tsige.

Itu sebabnya aku tidak terlalu khawatir tentang bagian itu.

Kupikir kondisinya tidak akan banyak berubah jadi seharusnya tidak apa-apa.

Tapi nama 'Aion Kingdom' menciptakan pertahanan tak berwujud untuk Tsige yang tidak terlalu kuperhitungkan.

Kota makmur dengan kekuatan besar, dibandingkan dengan kota makmur yang memiliki pemerintahan sendiri.

Jika kekuatan luar ingin ikut campur, yang terakhir akan menjadi target yang lebih mudah.

Tsige menyediakan bahan baku yang sangat diperlukan di luar, dan memiliki informasi paling mendalam tentang gurun, Namun itu tidak akan berfungsi sebagai pencegah.

Sebaliknya, Justru itu akan menjadi alasan bagi kekuatan berpengaruh lainnya untuk berpikir tentang mendapatkan manfaat tersebut.

Daripada bekerja sama atau bersekutu, jika memungkinkan, tidak diragukan lagi bahwa mengambilnya akan menjadi opsi yang paling menguntungkan.

“Silahkan bertanya pada kami kapan pun Anda mau.” (Tomoe)

Tiga lainnya mengangguk pada kata-kata Tomoe.

Terima kasih.

Aku merasa seperti kata-kata terima kasih yang tulus hampir keluar dari diriku, tapi karena itu terasa memalukan, aku hanya mengucapkannya dalam hatiku.

Pemikiran Rembrandt-san, dan rencana Sairitz-san.

Aku penasaran seberapa besar harapan keduanya dalam masalah ini.

Memikirkan hal-hal semacam itu mungkin bisa menjadi pelajaran juga.

Deklarasi kemerdekaan dari Tsige. Aku tertarik dengan bagaimana Aion Kingdom akan menghadapinya.

Juga, tindakan kota yang mencoba mendapatkan kemerdekaan dari kekuatan besar; ini tidak diragukan lagi merupakan perselisihan antara hyumans.

Dewi mungkin tidak akan mendapat gilirannya dalam masalah ini, dan bahkan jika dia mau, memikirkan situasinya, aku ragu dia bisa melakukan sesuatu.

Kami tidak perlu khawatir tentang serangga itu.

Belakangan ini aku sering keliling dunia, tapi mungkin itu akan ditunda untuk sementara waktu.

Baiklah, Rehat sejenak dan…

Hm?

Bahkan jika aku bisa rehat sejenak tentang masalah kemerdekaan dan revolusi ini… Tapi aku masih punya kerjaanku sebagai guru di Rotsgard dan aku tidak bisa meninggalkan toko di tempat itu begitu saja, selain itu aku juga harus pergi ke Kaleneon sesekali.

Artinya… Aku harus terbang kesana-kemari seperti biasa.

“Bagaimanapun, Waka, pada akhirnya, Kita tidak dapat mengunjungi Lorel Union. Jadi *menaklukkan* empat kekuatan besar harus ditunda sampai perjalanan menyenangkan berikutnya ya. Sangat disayangkan. Tapi bila saatnya tiba, Tolong biarkan aku menemanimu.” (Tomoe)  <Tidak yakin apa yang tomoe maksud dengan 'menaklukkan'. Mungkin berarti pencapaian mengunjungi keempat kekuatan utama?>

“Tunggu! Tunggu sebentar Tomoe-san, Apa yang kau katakan tiba-tiba?! Itu namanya nyerobot antrian, Kau tahu?! Mengesampingkan pendatang baru yang dilarang keluar dan Shiki yang diistimewakan, kita harus membicarakan hal ini dengan baik-baik dan membiarkan aku yang pergi!” (Mio)

… Aku tidak berpikir aku mengistimewakannya.

Selain itu, Dilarang keluar, katanya. Seolah-olah Tamaki masih kecil.

Mio melemparkan racun ke arahku tanpa niat apa pun.

“Aku tidak keberatan membicarakannya, tapi orang yang akan pergi adalah aku-ja. Aku dengar Lorel adalah tempat di mana budaya Waka telah diwariskan dan diambil bentuknya. Sudah jelas bahwa Waka dan aku yang harus berkeliling di tempat semacam itu!” (Tomoe)

…Ah.

Mengatakan bahwa mereka harus berbicara, tapi kemudian mengatakan bahwa 'Aku yang akan pergi'. Bukankah itu aneh?

Tidak ada percakapan di situ.

Namun, Tomoe juga tidak mundur.

Aku tidak tahu bahwa dia memiliki keterikatan seperti itu pada Lorel.

Memang benar bahwa aku telah berkeliling ke sejumlah negara besar, jadi aku tidak akan mengatakan bahwa aku tidak merasa seperti sedang dalam perjalanan.

Tapi menyebutnya perjalanan yang menyenangkan, itu menyakitkan lho.

Aku relatif serius dalam kunjungan itu, dan aku juga gugup!

“Baiklah kalau begitu. Ayo kita mulai MEMBICARAKANNYA!” (Mio)

“Itulah yang kuinginkan!” (Tomoe)

Lakukan saja apa pun yang kalian mau.

Saat keduanya berbicara, kemungkinan percikan merambat ke arahku sangat tinggi, tapi aku tidak punya tenaga untuk menghentikannya.

Shiki dan Tamaki tampaknya juga tidak berniat bergabung dan hanya menonton.

Biarpun jumlah pengikut bertambah, meski peluang Tsige mendapatkan kemerdekaan meningkat, Asora tetap sama seperti biasanya.