Chapter 228: Belajar
sekaligus
Revolusi? Apa dia mengacu pada gerakan yang
mengubah masyarakat? Revolusi yang itu?
Rembrandt-san mengangguk saat aku meminta
konfirmasi, jadi tidak salah lagi.
Saat dia bilang 'negara ini', Apa dia
mengacu pada Aion Kingdom?
Dengan kata lain, Orang-orang yang sanggup
memulai pemberontakan melawan keluarga kerajaan telah muncul.
…Eh? Bukannya itu masalah besar?
Kenapa Rembrandt-san begitu tenang?
“Benar, sebuah revolusi. Mengenai detailnya,
Aku akan memberitahumu saat aku mengajarimu, Raidou-dono. Tapi yah, Kalau soal
waktu… Kupikir itu akan mulai bergerak pada musim panas.” (Rembrandt)
“Musim panas?! Bu-Bukannya itu kurang dari
setengah tahun lagi!” (Makoto)
Bahkan meskipun Aion Kingdom bukanlah negara
yang berada di garis depan yang bertarung langsung dengan ras iblis, Tapi tetap
saja itu adalah salah satu dari empat kekuatan besar.
Jika sebuah negara besar, yang berada di
belakang dan bersekutu dengan Limia dan Gritonia, memulai perang saudara, Maka
tidak ada waktu untuk berperang dengan ras iblis.
Tidak, tidak, Tidak.
Bukankah ini jauh lebih penting daripada
resolusiku?
Kalau negara ini jatuh ke dalam perang
saudara, bahkan Tsige mungkin akan diselimuti oleh api perang.
Kuharap dugaanku tidak benar, Tapi... mungkinkah
ini juga ada kaitannya dengan ras iblis?
“Hahaha, sebuah organisasi yang ditangkap
sebelum melakukan gerakan mereka, tidak akan bisa melakukan hal besar seperti
revolusi. Menangkap mereka dengan selisih setengah tahun sudah luar biasa,
Raidou-dono.” (Rembrandt)
“Ngomong-ngomong, Masalah ini tidak diatur
oleh ras iblis. Ini tidak seperti mereka benar-benar tidak berhubungan, tapi
mereka juga tidak berhubungan secara mendalam.” (Morris)
Morris-san membaca pikiranku.
Meski begitu… Kupikir peristiwa besar
seperti revolusi yang terjadi dalam setengah tahun itu terlalu tidak masuk akal
dan kupikir setengah tahun akan berlalu dengan cepat.
Itulah yang kupikirkan, Tapi…
Sepertinya Rembrandt-san dan Morris-san
berpikir bahwa setengah tahun adalah waktu yang cukup.
“Jadi, Apa yang ingin Rembrandt-san
konsultasikan denganku tentang revolusi?” (Makoto)
“Umu. Aku akan langsung pada intinya. Aku
ingin kamu menyaksikan dan mendengar pendapatmu tentang bagaimana Tsige akan
bergerak pada saat itu.” (Rembrandt)
Bagaimana Tsige… akan bergerak?
“Dan aku ingin mendengar tentang pendapat
Raidou-sama tentang revolusi ini.” (Morris)
“Pendapatku, kah.” (Makoto)
Lagipula dari awal, Aku tidak tahu banyak
tentang Aion Kingdom.
Jujur saja, selain Tsige, Aku sama sekali
tidak tahu tentang negara ini.
Kalau kuingat dengan benar, Ini adalah
negara yang unggul dalam pengumpulan informasi, dan unit kavaleri mereka.
Paling hanya itu yang kutahu.
“Maaf tapi, Aku tidak tahu kondisi Aion
Kingdom itu sendiri, jadi aku tidak punya pendapat apa pun tentang itu.”
(Makoto)
Berpikir tentang hal itu sekali, Aku
mengungkapkan pendapat jujurku.
Ini bukan saatnya untuk mencoba terlihat
keren.
“Tidak apa-apa.” (Rembrandt)
“Hah?”
“Tidak, Justru itu lebih baik, Bagaimana
mengatakannya ya?” (Rembrandt)
“Uhm…”
“Kalau kamu memiliki pendapat tentang negara
ini dengan sedikit pengetahuan sebelumnya, tentu saja aku ingin mendengarnya
juga. Namun, yang lebih ingin kudengar adalah bagaimana Raidou-dono memandang
'revolusi' itu sendiri. Aneh rasanya menyebut ini revolusi normal tapi,
Raidou-dono, bagaimana menurutmu tentang ini?” (Rembrandt)
Jadi tidak harus berpusat di Aion ya.
Sebuah revolusi.
Ini adalah gambaran yang samar, tapi itu
berarti puncak sebuah negara akan berubah, kan?
Biasanya dilakukan dengan kekerasan atau
dengan metode ilegal.
Dan sebagai hasilnya, Jika revolusi
berhasil, pemerintahan dan perekonomian juga akan berubah.
Bila ditanya apa yang kupikirkan tentang
itu, Perspektifku akan berubah tergantung pada pemerintahan saat itu.
Bila pemerintahannya baik, Maka dari awal
tidak akan ada revolusi, Dan bila pemerintahan yang buruk merajalela, revolusi
adalah jalan yang valid untuk sebuah perubahan.
Pasti akan ada banyak konsekuensi karenanya,
tapi... menurutku itu tidak sepenuhnya salah.
Dalam hal ini, Pendapatku tentang itu akan
tergantung pada situasinya, itu adalah metode yang valid.
“Aku tidak berpikir itu akan menjadi metode
yang benar dalam semua situasi, tapi kupikir ada kalanya sebuah revolusi itu
diperlukan.” (Makoto)
“Hoh!” (Rembrandt)
“Itu...” (Morris)
Kupikir mereka tidak akan menyukai jawaban
samarku ini, Tapi reaksi keduanya hanya terkejut biasa.
“Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?”
(Makoto)
“…Ah Tidak. Aku hanya terkejut karena kamu
tidak menganggap revolusi sebagai kejahatan.” (Rembrandt)
“Bila pemerintahannya korup, cepat atau
lambat revolusi pasti akan terjadi. Kupikir ada saatnya hal seperti itu
terjadi. Dan saat ini adalah revolusi dalam kasus tersebut, Jadi kupikir itu
adalah sesuatu yang diperlukan.” (Makoto)
“Yah kamu tahu, Seorang raja yang memerintah
negara, adalah seseorang yang telah diberikan hak oleh Dewa untuk itu.”
(Rembrandt)
Dewa ya.
Tapi itu cara berpikir yang cukup wajar.
Seperti, Raja memiliki hak, jadi dia bisa
memerintah sebuah negara.
Apa ya sebutannya?
Aku ingat aku pernah mempelajarinya di
sejarah dunia.
… Hak Ilahi raja-raja? <Itu menegaskan
bahwa seorang raja tidak tunduk pada otoritas duniawi, mendapatkan hak untuk
memerintah langsung atas kehendak Tuhan.>
Ah benar, itu dia.
Dalam kasus dunia ini, itu benar-benar
terjadi, jadi ini bukan hal yang sederhana.
“Artinya, Kuil dan masyarakat umum
menganggap revolusi sebagai kejahatan mutlak.” (Morris)
Morris-san melengkapi penjelasannya.
Aku mengerti.
Itu sebabnya cara berpikirku yang ‘perlu
tergantung pada situasi’ itu sendiri sudah sesat ya.
Mari berhati-hati tentang itu mulai
sekarang.
Lagian, Ini pertama kalinya aku berbicara
tentang topik revolusi, Aku ragu akan ada kesempatan seperti ini lagi di waktu
yang akan datang.
“Kalau begitu, Aku telah mengatakan sesuatu
yang buruk. Aku minta maaf, Selanjutnya aku akan berhati-hati.” (Makoto)
“Tidak, Menurutku Raidou-dono benar. Tapi
yah, Itu memang bukan sesuatu yang bisa kamu ungkapkan di depan umum, Jadi kamu
benar untuk mengingatnya.” (Rembrandt)
“Haha, Terima kasih.” (Makoto)
“Fumu. Tapi dengan ini, Aku jadi lebih mudah
untuk mengatakannya.” (Rembrandt)
“Benar sekali.” (Morris)
Sepertinya Rembrandt-san dan Morris-san
mengatakan sesuatu satu sama lain dengan mata mereka.
Apa ini hanya imajinasiku? Meski saat ini
kami berada di ruang resepsi, Tapi rasanya di sini seperti sedang ada badai.
“Rembrandt-san? Mungkinkah… Anda
berpartisipasi dalam revolusi itu?” (Makoto)
Aku dengan gugup menanyakan hal itu.
Sebelumnya dia pernah bilang bahwa dia tidak
akan menjadi pedagang yang mencari keuntungan dari perang, Tapi kalau dia
mendukung kepercayaan pasukan revolusioner, itu sangat mungkin.
Karena dia tidak akan mendapat untung dari
itu.
“Aku tidak terlibat.” (Rembrandt)
“Ah, Begitukah.” (Makoto)
“Setidaknya, untuk saat ini.” (Rembrandt)
“…”
“Nanti aku akan berikan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan revolusi yang akan terjadi di Aion. Yah, Kalau aku harus
meringkasnya, Bisa kukatakan, mereka adalah sekelompok idiot yang lucu.”
(Rembrandt)
“Bukankah itu tidak bagus?” (Makoto)
“Umu, Itu benar. Ini tidak bagus. Ini adalah
sesuatu yang juga dirasakan setiap hari di kalangan pejabat pemerintah Tsige,
Tapi ini sama sekali tidak bagus.” (Rembrandt)
“Ya…” (Morris)
Bukan aku melainkan Morris-san yang
mengangguk dengan serius.
Rembrandt-san menekankan bahwa itu 'tidak
bagus' dua kali, Tapi apa separah itu?
Aku belum pernah melihat pejabat pemerintah
yang menjabat di Tsige, Namun kalau mereka adalah orang-orang yang
dievaluasi seperti itu, mungkin lebih
baik aku tidak bertemu dengan mereka.
“Raidou-dono, Apa kamu tahu Tsige milik
siapa?” (Rembrandt)
Rembrandt-san bertanya padaku sambil mempertahankan
ekspresi lelah itu.
Yah, setidaknya aku tahu itu.
“Bila kuingat dengan benar, seorang
bangsawan... kalau tidak salah itu adalah pangeran keempat.” (Makoto)
Dia masih sangat muda.
Kalau aku menghitung waktu sejak aku
mendengar ini, dia mungkin berusia sekitar 6 tahun sekarang.
“Benar. Raja saat ini memberikan tanah ini
kepada pangeran keempat yang sangat dia sayangi, segera setelah dia lahir.”
(Rembrandt)
Tsige diberikan pada seorang bayi?
Itu cukup menyedihkan.
Kalau begitu, Raja yang memiliki kota ini
sebelumnya.
“Jadi sampai saat itu, Tsige dimiliki oleh
Raja, kan?” (Makoto)
Apa itu wilayah yang berada dalam kendali
langsung negara?
Yah, Karena itu adalah hadiah dari ayah
untuk anaknya, mungkin tidak akan ada bangsawan yang akan mengambilnya darinya,
jadi dalam arti tertentu, itu sah.
“…”
“…”
“A-Ada apa?” (Makoto)
Saat aku meminta konfirmasi, mereka berdua
menatapku dalam diam.
Karena tidak tahan lagi, Akupun berbicara,
dan Rembrandt-san menghela nafas kecil dan mulai berbicara.
“Tsige ini adalah tanah paling makmur kedua
di Aion. Meski itu hanya angka yang diambil dari pembayaran pajak.” (Rembrandt)
“Heh~” (Makoto)
Itu mengesankan.
Memang benar bahwa itu adalah tempat yang
hidup dan juga ada di gurun.
Banyak orang yang hanya melintasi bahkan
singgah di kota ini, dan aku tahu bahwa itu memiliki kekuatan sebagai kota,
tetapi untuk berpikir bahwa itu adalah kota nomor dua di Aion dalam pembayaran
pajak mereka bahkan ketika mereka berada di daerah terpencil seperti ini.
“Kerugian utamanya adalah jauhnya jarak dari
ibukota, tapi dalam hal populasi, skala ekonomi, lokasinya sebagai pintu masuk
ke gurun, menjadi titik akhir dari Golden Highway, dan kualitas para petualang;
nilai kota ini tidak dapat diukur.” (Rembrandt)
“Benar.” (Makoto)
“Dan Raja memberikan hak kota ini kepada
seorang anak yang benar-benar tidak bisa melakukan apapun.” (Rembrandt)
Ah.
Aku mengerti.
Sekarang aku mengerti alasan mengapa
Rembrandt-san kecewa.
Memberikan hak Tsige kepada seseorang,
berarti orang yang diberikannya memegang otoritas yang luar biasa.
Memberikan otoritas seperti itu kepada
seorang anak hanya akan membuat orang-orang di sekitarnya memiliki pemikiran
yang tidak menyenangkan, dan di tempat pertama, itu tidak akan menjadi sesuatu
yang baik untuk anak itu.
Tidak peduli sebetapa imutnya anak itu, ini
bukanlah keputusan yang tepat untuk seorang ayah pada putranya.
Tidak baik membawa kesukaanmu ke dalam
urusan pemerintahan.
“Lalu?” (Makoto)
“Seorang raja yang melakukan sesuatu yang
bodoh seperti membuang otoritasnya sendiri. Meski sudah berada dalam posisi
rumit di mana ia memiliki banyak anak sehingga menimbulkan masalah bagi
penerusnya, ia tetap melakukan hal sebodoh itu. Jika dia sengaja bertujuan
untuk itu ketika dia melakukannya, maka dia adalah perencana yang cukup buruk.”
(Rembrandt)
“Dari kedengarannya, sepertinya dia tidak
mengincar itu.” (Makoto)
“Meskipun dia masih dalam keadaan sehat, ia
dengan mudahnya melepas kota yang menawarkan uang pada negara seolah itu hal
yang sepele. Dia melakukan itu, namun, dia tidak menempatkan bawahan yang cakap
dan setia sebagai kelompok untuk tindakannya ini. Aku bisa memahami perasaan
orang-orang yang ingin melakukan revolusi. Pada suatu waktu, Aku pernah
mengirim orang-orang yang menyamar sebagai penduduk asli dan menyerangnya malam
demi malam.” (Rembrandt)
… Me-Menyerangnya.
Seberapa kesal kau?
Memang benar itu diberikan kepada seorang
anak, tapi bukan berarti kehidupan sehari-hari mereka akan berubah kan?
“… Sejak itu, Pejabat pemerintah yang baru
diangkat semuanya adalah bangsawan yang dipengaruhi oleh ibu dari pangeran
keempat dan terus berubah seperti itu. Orang seperti ini tidak jarang di
kalangan bangsawan, tapi mereka semua adalah orang yang hanya mengantongi
sendiri keuntungan kota ini sebanyak yang mereka inginkan.” (Morris)
Morris-san melengkapi penjelasan itu sekali
lagi.
Yah, itu sesuatu.
Kekhawatiran pasti menumpuk dengan sangat
cepat.
Itu benar-benar mempengaruhi kehidupan
sehari-hari masyarakat.
Tidak heran dia ingin memukulnya.
Yah, Ini tidak seperti Rembrandt-san sendiri
yang memukul raja. Hanya orang-orang suruhannya yang menyamar dan diam-diam menyerangnya,
Jadi Rembrandt-san mungkin sudah cukup bersabar.
Jika para pejabat pemerintah itu tidak tahu
tentang apa yang terjadi pada raja, itu hanya akan melepaskan stres.
“Petugas kecil yang otaknya gila, dan
jenderal bodoh dengan otak otot, datang dan pergi. Itu adalah krisis yang akan
tetap ada dalam sejarah perusahaan Rembrandt. Serius, Sayang anak juga ada
batasnya” (Rembrandt)
“Krisis yang akan tetap ada dalam sejarah
perusahaan?” (Makoto)
Tapi aku merasa Rembrandt-san juga tipe yang
tidak kenal batas dalam menyayangi anak-anaknya.
“Mereka bahkan mencoba untuk menyentuh istri
dan putri-putriku, dan setelah menerima lamaran pernikahan yang aneh, Aku menilai
itu sudah melampaui batas dan melakukan beberapa hal. Bagaimanapun, mereka
berisik tentang menaikkan pajak dan menuntut uang, Kamu tahu. Tidak peduli
seberapa banyak kamu mencoba bersikap rasional pada mereka, berbicara dengan
kelompok itu tidak akan berhasil. Mereka selalu berkata: 'Dimengerti. Lalu,
kapan Anda bisa menyiapkan uang?’ “ (Rembrandt)
Aku sudah berurusan dengan orang-orang
seperti itu dari waktu ke waktu. Tipe orang yang mengerti kata-kata tapi
percakapan tidak berguna ya.
Orang-orang seperti itu sangat menyebalkan.
Dalam kasusku, Aku hanya meminta Tomoe dan
Shiki menangani mereka dan mengabaikannya, dan itu akan diselesaikan nanti,
Tapi bagaimana cara menghadapi orang-orang seperti itu dalam kenyataan?
Ngomong-ngomong, pajak ya.
Aku tahu bahwa Rembrandt-san adalah seorang
pedagang yang memiliki kekuatan luar biasa di kota ini, tapi apa dia juga
seseorang yang berpartisipasi dalam keputusan pajak?
Aku merasa itu melampaui domain dari satu
perusahaan.
“Pajak, ya. Tapi dalam kasus itu, bukankah
akan sia-sia jika pejabat pemerintah memutuskan seperti itu?” (Makoto)
“Kalau seperti biasa, maka akan seperti yang
dikatakan Raidou-dono. Tapi mereka juga manusia. Hal ini dimungkinkan untuk
mengindoktrinasi pikiran sisi kita ke pihak mereka. Metode paling sederhana
adalah dengan menghibur mereka.” (Rembrandt)
Hibur ya.
Menghibur pejabat pemerintah, dengarkan
pendapat mereka, permintaan mereka, dan tempatkan pemikiranmu sendiri pada
mereka.
Aku mengerti.
“Hibur, ya. Kalau begitu pajak juga
ditangani pada saat itu?” (Makoto)
“Menghilangkan detailnya? Ya, Itu benar.”
(Rembrandt)
“Berkat Tuan, Tsige hanya harus menanggung
jumlah beban pajak saat ini, Raidou-sama.” (Morris)
“Ngomong-ngomong, Berapa pajaknya saat ini?”
(Makoto)
“Biaya yang terlihat adalah 30%, menghitung
personel dan barang, 10%. Secara total, itu akan menjadi sekitar 40% dari
pendapatan kita hampir sepanjang waktu.” (Rembrandt)
40%.
Karena dia menyebutkan 10% lainnya tidak
terlihat, itu artinya warga melihatnya hanya 30%.
Meski begitu, Ini masih merupakan angka yang
cukup mengesankan.
Jika kau mendapatkan 10, 4 dari itu akan
diambil dan kau hanya mendapat sisa 6.
Tapi dari bagaimana Morris-san
mengatakannya, sepertinya ini sudah bagus, jadi tempat ini harus berada dalam
batas normal atau lebih ringan.
Aku penasaran berapa jumlah normalnya.
Bagi orang yang membayar, akan lebih baik
jika angkanya mendekati nol, tapi kalau seperti itu, maka layanan masyarakat
akan menjadi lebih buruk.
“40%.” (Makoto)
“Para bangsawan ingin membuatnya setidaknya
70%. Jika itu terjadi, kota-kota mungkin akan kering sampai mati -sekalipun itu
Tsige. Ini hanyalah pendapat berdasarkan pengalaman pribadiku, tapi begitu
pajak melampaui setengah dari pendapatan, itu hanya membawa hasil negatif.”
(Rembrandt)
70% itu terlalu gila.
Tidak mungkin orang bisa hidup kalau seperti
itu.
Bahkan keinginan untuk bekerja pun akan
hilang kalau pajaknya 70%.
Selain itu, Apa maksudnya 'setidaknya 70%'.
Apa mereka berniat membuatnya lebih tinggi
dari itu?
Tapi topik tentang batas yang menjadi
setengahnya, yang dibicarakan Rembrandt-san, juga terdengar tidak masuk akal.
“Itu sangat parah. Tapi bagaimana caramu
bisa mengubah ketidakmasukakalan itu menjadi 40%?” (Makoto)
“Sederhana. Dari 70% yang mau mereka ambil,
30% lainnya kami bayar dari kantong kami sendiri sebagai uang suap. Ini tidak
seperti kami telah menjadi orang suci atau semacamnya. Jika kota ini mati, kami
juga tidak akan pergi tanpa cedera. Lagipula, Aku memikul tanggung jawab yang
cukup besar di kota ini.” (Rembrandt)
Saat Rembrandt-san bilang: 'Memikul tanggung
jawab', ekspresinya menjadi rumit.
Sambil menunjukkan tekad yang kuat, ada juga
penyesalan, kesedihan, dan kasih sayang bercampur di dalamnya. Sesuatu yang aku
saat ini pasti tidak bisa buat.
Dia telah tinggal di kota ini untuk waktu
yang lama, mengalami banyak hal, dan bekerja di perusahaannya di sini, jadi dia
mungkin memiliki keterikatan yang kuat dengannya.
Meski begitu, jumlah suap itu sangat gila.
Kurasa akan lebih baik jika tidak menanyakan
jumlah detailnya.
“Itu pasti pertempuran yang cukup parah.”
(Makoto)
“Ya. Sekarang ini sudah tenang. Jadi,
begitulah latar belakangnya. Keadaan saat ini adalah bahwa kami terjebak dengan
jumlah suap yang gila itu, dan kami juga harus membantu mengumpulkan informasi
rahasia. Karena itu, tidak hanya Rembrandt Company, semua perusahaan di Tsige
memiliki kesan buruk terhadap Aion Kingdom.” (Rembrandt)
“Aku mengerti perasaan itu.” (Makoto)
Atau lebih tepatnya, akan menjadi misteri
jika mereka bisa bersumpah setia pada kerajaan seperti itu.
Itu sangat mustahil.
Bahkan aku mulai berpikir apa Aion Kingdom
baik-baik saja setelah melakukan semua ini.
“Jadi, Mengenai rencana revolusi kali ini,
Aku belum melaporkannya ke negara.” (Rembrandt)
“?!”
“Kalau aku melaporkannya sekarang, Revolusi mungkin
hanya akan berakhir sebagai pemberontakan kecil.” (Rembrandt)
Dia tidak berniat melaporkannya.
Dengan kata lain, Dia berencana membuat
revolusi terjadi.
“Mengalami pergolakan yang telah berlangsung
selama sekitar satu tahun ini, melihat Tsige ini yang telah berubah setiap
hari, cara berpikirku pun telah berubah sedikit, kamu tahu.” (Rembrandt)
“…”
Kemungkinan besar aku adalah salah satu
alasan itu.
Perubahan Tsige, serta orang yang mengubah
cara berpikir Rembrandt-san.
Aku tahu bahwa aku turut ikut andil di
dalamnya.
“Aku sudah memikirkan ini sejak lama. Aku
bertanya-tanya, Apa negara dan bangsawan benar-benar diperlukan untuk
pemerintahan dan pengelolaan kota?” (Rembrandt)
“…”
Dalam kasus Tsige, para bangsawan bergantian
datang ke kota ini dan mengawasinya selama beberapa tahun lalu pergi.
Selain itu, sepertinya mereka tidak
melakukan banyak pekerjaan.
Dalam hal ini, dengan bagaimana Tsige saat
ini, Bahkan jika para bangsawan pergi, pemerintah dan administrasi tidak akan
memiliki masalah.
Tapi jika mereka mempertahankan itu, Tsige
akan melepaskan diri dari Aion Kingdom.
Dilihat dari segi keamanan, Kurasa ini akan
menjadi kerugian.
Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, Aion
Kingdom masih merupakan salah satu kekuatan utama.
Rembrandt-san bermaksud untuk membuat Tsige
menjadi kota mandiri.
Ia berniat menggunakan revolusi yang akan
terjadi di Aion sebagai pemicunya.
Selama itu dipandang sebagai kota yang
menghasilkan banyak keuntungan, bahkan jika itu berada di daerah terpencil,
Aion Kingdom kemungkinan besar tidak akan menerima sesuatu seperti memerdekakan
diri.
Itulah mengapa harus sekarang.
“Walau ini masih belum pada level di mana
kita bisa mempertanyakan apakah ada bentuk sebagai bangsa. Saat ini, kami
berencana membentuk kotamadya dengan beberapa perwakilan Keluarga, dan
pertama-tama membuat Tsige terlahir kembali menjadi tanah yang merdeka.
Menurutku, ini adalah sesuatu yang terus menjadi tujuan yang realistis seiring
berjalannya waktu, tapi Raidou-dono, Bagaimana pendapatmu?” (Rembrandt)
Tanah yang merdeka.
Seperti yang kupikirkan.
Rembrandt-san tahu persis populasi Tsige,
persentase pasokan makanan untuk bisa mandiri, kekuatan tempur yang bisa
dikirim sekaligus, jumlah barang yang datang dan pergi dari gurun, dan hubungan
yang dimilikinya dengan kota-kota sekitarnya.
Belakangan ini, Kudengar bahwa Mio dan Shiki
telah tinggal cukup lama di kota pelabuhan yang telah berkembang, dan telah
bertukar banyak hal dengan banyak orang.
Menurut pandanganku, Rembrandt-san adalah
saudagar dengan banyak pengalaman.
Jika orang seperti itu telah mencapai titik
di mana dia meminta pendapat dari seseorang sepertiku, Artinya dia mungkin
telah menerima persetujuan implisit dari lingkungannya atau mendapatkan janji
untuk bekerja sama.
Dia jelas bukan tipe orang yang akan
menempatkan keserakahan dan keinginannya sendiri sebagai prioritas dan
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, Namun, dia telah mengungkapkan
pemikirannya tentang kemerdekaan, Yang berarti, dia kemungkinan besar memiliki
kepercayaan diri dan dasar yang tepat untuk kemerdekaan.
Tentu saja, Jika memungkinkan, Aku ingin
membantunya.
Tapi jika dia menaruh kepercayaannya pada
Kuzunoha Company ku, maka itu akan sedikit merepotkan.
“Di mataku, Tsige adalah tempatku memulai
bisnisku secara nyata. Ini seperti kampung halaman kedua bagiku. Kalau
memisahkan diri dari Aion bisa memberikan manfaat untuk kota ini, Aku pribadi
mendukungnya. Tapi saat ini aku tidak bisa mengatakan seberapa banyak bantuan
yang bisa kuberikan.” (Makoto)
Tapi kalau itu menyeret Kuzunoha Company
juga, Aku tidak bisa membuat keputusan yang cepat.
Aku akan mendiskusikan ini terlebih dahulu.
Itu standarku.
Kali ini aku hanya memutuskan seberapa
banyak kita akan bekerja sama, jadi intinya, posisiku dalam hal ini sebagian
besar sudah diputuskan.
Tetapi menjanjikan apa yang akan kulakukan
saat ini, tidaklah baik.
“Kamu tidak berniat untuk berada di pihak
kerajaan?” (Rembrandt)
“Tidak, Aku tidak.” (Makoto)
Tidak mungkin untuk itu.
Sama sekali tidak ada alasan untukku
mengkhianati Tsige.
Ini adalah kampung halaman Lime, dan
orang-orang yang bekerja di sini diperlakukan dengan baik.
“Fuh… Begitukah. Jadi paling tidak, Kamu
akan mendukung gagasan memanfaatkan revolusi untuk memperoleh kemerdekaan.”
(Rembrandt)
Rembrandt-san terlihat lega saat dia
tersenyum.
Itu kejam.
Apa dia berpikir aku akan menjadi kacang
yang lupa kulitnya atau semacamnya?
“Aku tidak memiliki kewajiban apapun untuk
Aion Kingdom sampai aku harus mengkhianati Tsige.” (Makoto)
“Aku tahu itu. Hanya saja, jika gagasan
memanfaatkan revolusi untuk mendapatkan kemerdekaan bertentangan dengan
kepercayaan Raidou-dono, Aku berpikir untuk meninggalkan gagasan kemerdekaan.”
(Rembrandt)
“... Melakukan hal seperti itu hanya karena
aku, Itu...” (Makoto)
“Itu sebabnya Morris dan para bawahan
terdekatku telah membahas selama beberapa hari hal-hal seperti: metode untuk
mengevakuasi orang-orang yang membenci pertempuran, dan perlindungan untuk
orang-orang yang tidak cocok untuk berperang, untuk meyakinkan Raidou-dono.”
(Rembrandt)
“Aha… hahahaha. Tidak perlu memikirkanku.
Jika itu Rembrandt-san, Kamu seharusnya bisa melakukan hal-hal semacam itu.”
(Makoto)
Untuk meyakinkanku seorang, Para jajaran
atas Rembrandt Company berkumpul dan melakukan rapat.
Apa-apaan itu? Itu tidak lucu.
Kalau tidak salah, Sofia, kan? Orang yang
bisa menghancurkan suatu negara seorang diri.
Diperlakukan sebagai eksistensi semacam itu
oleh sebagian orang. Sungguh perasaan yang rumit.
Bahkan untuk Rembrandt-san, Aku mungkin
terlihat seperti jack-in-the-box.
“Memang benar kalau aku memikirkannya dengan
lebih teliti sambil memikirkan Raidou-dono. Juga... meskipun tidak menghadapi
negara secara langsung, kami masih melawan kekuatan besar, jadi kami harus
memikirkan banyak hal.” (Rembrandt)
… Cara berpikir seperti itu tentang 'banyak
hal' adalah sesuatu yang sudah kutinggalkan juga.
Bahkan jika tidak mungkin secepatnya, Tapi
aku harus belajar selangkah demi selangkah.
…
“Dengan kata lain, Ini benar-benar momen
yang tepat. Raidou-dono, karena ada kesempatan, gunakan kesempatan ini untuk melihat
dan belajar.” (Rembrandt)
“Hah?! Memang benar bahwa revolusi yang
nyata dan kemerdekaan akan menjadi bahan pembelajaran yang luar biasa, Tapi…”(Makoto)
Bagaimana kalau aku diminta membuat laporan
setelah semua ini selesai?!
Kalau aku terseret, ini bukan waktunya untuk
belajar!
“Pada akhirnya, tidak ada metode belajar
yang lebih baik selain merasakannya secara langsung. Bukan dengan berdiri di
garis depan dan bertarung, Melainkan dengan mengambil satu langkah kebelakang
dan mengamatinya. Ini mungkin akan menjadi bahan pembelajaran yang luar biasa.”
(Rembrandt)
Uh.
Mengatakan 'bahan pembelajaran yang luar
biasa' tanpa berpikir, mungkin tidak baik.
Bahkan walaupun aku seperti ini,
dibandingkan dengan diriku yang dulu, Sekarang ini aku tidak langsung mengatakan
sesuatu tanpa berpikir sebanyak itu.
Aku sadar bahwa keceplosanku sudah
berkurang.
“Ngomong-ngomong, Raidou-dono, menurutmu
kenapa orang sepertiku yang hanya seorang pedagang, menjadi orang yang
merencanakan sesuatu yang sangat keterlaluan seperti membuat wilayah kecil
seperti Tsige menjadi kota yang merdeka, bahkan sampai mengatakan ini padamu?”
(Rembrandt)
“Itu mungkin karena Rembrandt-san adalah
orang yang paling tahu tentang kota ini dan itu adalah hasil dari kamu
mengumpulkan informasi dari luar juga. Dan, mungkin karena kamu telah
mengidentifikasi insiden besar seperti revolusi sebelumnya.” (Makoto)
Lagipula dia bilang dia akan mengambil
keuntungan dari revolusi ini.
Gimana bilangnya ya, Dia memang terlihat
lebih percaya diri daripada sebelumnya, dan ini bukan terlalu percaya diri,
tapi aku merasa itu ada hubungannya dengan aku yang mendukungnya.
Tentu saja, Aku tidak akan mengucapkannya
dengan lantang.
“Itu salah satunya. Tapi lebih dari itu,
persetujuanmu sebelumnya telah memberiku kepercayaan diri yang cukup besar.
Namun yang mendorongku langsung untuk pemikiran kemerdekaan ini adalah kontakku
dengan orang tertentu, dan ini adalah hasil dari mempelajari sifat orang
tersebut.” (Rembrandt)
“Kontak dengan orang tertentu, ya. Siapa
itu?” (Makoto)
Tidak diragukan lagi bahwa yang paling
diuntungkan dari masalah hyuman adalah ras iblis.
Tapi kali ini, tidak mungkin itu iblis.
Rembrandt-san memiliki cukup banyak orang
yang bersimpati padanya, seperti: Zef dan putranya. Tapi Morris-san bilang
bahwa tidak banyak keterlibatan dari ras iblis.
Para Iblis itu berhati-hati terhadapku, dan
bahkan jika mereka terlibat, yang mereka lakukan paling hanya mengeluarkan uang
atau dengan sedikit menggerakkan seseorang.
Tidak hanya Senpai dan Tomoki, semua
petinggi Limia dan Gritonia; Aku tidak berpikir ada orang di sana yang bisa
menjadi alasan mengapa Rembrandt-san menginginkan kemerdekaan.
Punggungnya mungkin dipenuhi oleh
orang-orang yang menentangnya, jadi orang-orang semacam itu akan menjadi
definisi orang-orang yang ingin menghancurkan revolusi.
Karena wilayah Lorel berbatasan dengan Aion,
jadi mereka tidak secara langsung bertarung dengan ras iblis.
… Tapi mereka adalah negara yang memiliki
kepercayaan yang sangat dalam pada Roh Air yang merupakan bawahan dari Dewi.
Jadi, Dari awal tidak mungkin meminta kuil
untuk menerima revolusi karena itu dianggap sebuah kejahatan.
Sudah kuduga, kemungkinan tertinggi adalah
bangsawan Aion.
Karena itu akan menyebabkan penurunan
kekuatan nasional, Jadi kemungkinannya rendah, tapi yang paling memungkinkan
adalah bangsawan Aion atau seseorang yang berpengaruh.
Seseorang yang menyetujui revolusi, dan
seorang bangsawan yang memiliki pengaruh.
Seseorang seperti itu yang bekerja sama
dengan Rembrandt-san kedengarannya masuk akal.
“Apa dia bangsawan dari salah satu keluarga
besar di negara ini?” (Makoto)
“Fufu. Bila dipikir secara logika, Itu
adalah salah satu kemungkinan yang bisa didapat.” (Rembrandt)
Aku salah!
Padahal aku cukup percaya diri dengan itu!
“Aku salah ya.” (Makoto)
“Untuk Raidou-dono yang ingin belajar
tentang masyarakat, ini bisa dianggap sebagai kenyataan yang menarik. Baiklah,
mari kita bertemu dengan orang itu. Tapi yah… Kurasa ini bukan pertama kalinya
kamu bertemu orang itu.” (Rembrandt)
“… Eh?” (Makoto)
Dengan sinyal dari Rembrandt-san, Morris-san
yang berada di depan pintu memutar kenop dan mengundang seseorang masuk ke
dalam ruangan.
Dia menatapku, namun tanpa mengubah
ekspresinya, dia membungkuk dalam-dalam.
Kenapa orang ini…
Dalam keterkejutanku, Aku tak mampu menemukan
sepatah katapun yang tepat untuk diungkapkan.
Pikiranku berada dalam kekacauan, Hingga aku
tak dapat membuka mulutku.
“Lama tidak berjumpa, Raidou-dono. Untuk
berpikir bahwa kamu akan membantu di Limia, Aku sangat berterima kasih atas
tindakanmu itu.”
“Ah... Iya.” (Makoto)
Entah bagaimana aku berhasil menelan ludah.
Orang ini adalah orang yang sudah
kukecualikan beberapa saat yang lalu.
Memikirkannya secara normal, tidak mungkin
dia ada di sini, dan tidak mungkin dia bersimpati dengan Rembrandt-san.
Kenapa?
Sungguh, Kenapa?
“Ini mungkin pertama kalinya aku melihatmu
seterkejut ini.” (Rembrandt)
Rembrandt-san tertawa geli.
“... Sairitz-san.” (Makoto)
“Ya. Chūgū Lorel, Saritz. Itu
membuatku senang mengetahui bahwa pedagang-dono yang menjadi pembicaraan saat
ini, mengingat namaku.” (Sairitz) <Inggrisnya sih ditulis Empress yang
artinya permaisuri, Tapi melihat penjelasan sampai ch ini kayaknya kata
permaisuri kurang tepat.>
Chūgū yang mengelola kuil Roh di Lorel Union.
Kenapa orang seperti itu ada di tempat yang
pembicaraannya tentang menggunakan revolusi untuk mendapatkan kemerdekaan?
Apalagi, Sepertinya dia tahu situasinya.
Mengikuti Sairitz-san, Sejumlah orang juga
memasuki ruangan.
Di antara mereka, Ada orang yang pernah
kulihat di Tsige, dan ada juga orang yang baru pertama kali kulihat.
“Baiklah, Karena sekarang kita semua sudah
berkumpul di sini, Mari kita mulai dengan mengungkapkan pikiran dan posisi kita
sehingga kita bisa memulai pembicaraan. Jangan khawatir, Ini baru pertemuan
pertama. Jadi pembicaraannya tidak perlu berjalan mulus. Pertama, kita akan
membicarakan pendapat kita. Juga, Aku sudah menyiapkan makanan dan minuman ringan, Jadi mari kita lanjutkan dengan
santai.” (Rembrandt)
A-Aku tarik kembali kata-kataku.
Aku sudah ingin meninggalkan pikiranku dan
kembali ke Asora.
Pada saat ini, Aku tidak hanya melebihi
kapasitasku, Aku merasakan sesuatu yang sangat menakutkan.
Ini jelas bukan cara memulai mempelajari
sesuatu!
Kenapa di dunia ini, selalu dimulai dari
bagian yang kacau?!